10 Fakta Penting tentang Gempa 4,1 Magnitudo di Bogor: Termasuk Gempa Susulan ke-4
- calendar_month Sen, 14 Apr 2025
- visibility 3
- comment 0 komentar

– Gempa dengan kekuatan 4,1 skala magnitude menyeret wilayah Bogor pada hari Kamis, tanggal 10 April 2025 sekitar pukul 22:16 Waktu Indonesia Barat. Beberapa daerah merasakan guncangan yang lumayan keras.
Sama seperti Kabupaten Bogor, Kota Bogor, hingga Depok. Bahkan gelombang tersebut berhasil menciptakan ketakutan di antara para penduduk yang mengalami getaran bersamaan dengan bunyi gemerisik dan ledakan keras.
BMKG mengatakan bahwa gempa itu disebabkan oleh kegiatan sesar aktif di darat dengan kedalaman hiposentrum yang sangat dekat permukaan, yaitu sekitar 5 kilometer.
Sehingga, gempa tersebut tidak hanya dirasakan dengan jelas, melainkan juga menimbulkan sedikit kerusakan pada sejumlah gedung perumahan di Kota Bogor.
Selanjutnya, BMKG melaporkan bahwa telah ada empat kali guncangan beruntun sejak gempa utamanya sampai dengan Jum’at pagi, tanggal 11 April 2025. “Sampai pukul 06:00 WIB, telah tercatat empat kejadian gempa susulan,” jelas Dr. Daryono, Direktur Bidang Gempabumi dan Tsunami di BMKG.
Berikut adalah 10 informasi utama mengenai kejadian gempa di Bogor:
1. Tempat dan Saat Terjadinya Gempa
“Gempa bumi tercatat pada jam 22.16 waktu Indonesia Bagian Barat, dengan titik pusat guncangan yang berlokasi di daratan, persis di posisi lintang -6,62 dan bujur 106,8, serta memiliki kedalaman sebesar lima kilometer,” jelas Dr. Daryono.
2. Jenis Gempa Tektonik
BMKG mengatakan bahwa gempabumi tersebut adalah jenis gempa kerak permukaan. “Hal ini disebabkan oleh kegiatan patahan aktif di area darat,” jelasnya.
3. Karakteristik Gelombang
Data dari instrumen seismik di lokasi DBJI (Darmaga) serta CBJI (Citeko) mengindikasikan adanya gelombang S yang signifikan. Menurut penjelasan Daryono, “Gelombang tersebut memiliki ciri khas dengan frekuensi tinggi, yang merupakan tanda utama bahwa ini adalah gempa tektonik.”
4. Mekanisme Pergeseran
BMKG mengatakan bahwa gempa tersebut terjadi karena adanya pergerakan lateral. “Tipenya adalah slip geser,” jelas dia.
5. Berada pada Jalur Sesar Citarik
“Titik pusat guncangan gempa terletak di lintasan Sesar Citarik yang dikenal mempunyai mekanisme pergeseran lateral,” papar Daryono, merujuk pada temuan penelitian Sidarto (2008).
6. Sesar Citarik Dicurigai Sebagai Penyebab Utama
BMKG mengindikasikan bahwa gempa yang terjadi di Bogor kemungkinan besar disebabkan oleh Sesar Citarik. “Berdasar hasil analisisnya, pola gempa ini cocok dengan mekanisme geser kiri dari sesar itu,” ujarnya.
7. Getaran Terasakan di Berbagai Daerah
Guncangan terasa di Kabupaten Bogor, Kota Bogor, serta Depok dengan kekuatan antara III sampai IV pada Skala Mercalli Diradang oleh Daryono. Menurutnya, beberapa hunian penduduk di Kota Bogor menderita kerusakan minimal.
8. Kedengaranlah Bunyi Ledakan Besar dan Guncangan Berkelanjutan
Penduduk mengadukan terdengarnya bunyi gemuruh selama gempa berlangsung di kawasan Bogor. “Bunyi itu timbul akibat getaran dengan frekuensi tinggi yang dekat dengan permukaan tanah. Hal ini lumrah terjadi dalam kasus gempa yang cukup dangkal,” jelasnya.
9. Empat Kekuatan Guncangan Beruntun
“Hingga jam 06:00 Waktu Indonesia Bagian Timur hari ini, telah terjadi empat kali guncangan susulan,” ujar Daryono. Rinciannya tentang waktu seperti di bawah ini.
23.12 WIB (M1,9)
23.14 WIB (M1,7)
01.04 WIB (M1,6)
01.38 WIB (M1,7)
10. Imbauan BMKG
“Kita terus mengawasi kegiatan gempa tersebut. Kami menyarankan masyarakat agar tetap tenang, tapi tetap berhati-hati akan adanya potensi guncangan lanjutan,” demikian katanya.
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar