Mas Rusdi Menyiapkan Dana Rp 40 Miliar untuk Renovasi Sekolah
- calendar_month Kam, 10 Apr 2025
- visibility 15
- comment 0 komentar
TRIBUNJATIMTIMUR.COM, Pasuruan
– Bupati Pasuruan Rusdi Sutejo mengatakan bahwa sektor pendidikan di Pasuruan masih memiliki berbagai kekurangan. Tahun ini, ia menambahkan, tim mereka bertujuan untuk meningkatkan fasilitas dan infrastruktur pendidikan.
“Rencananya kami akan menyalurkan dana sebesar Rp 40 miliar ke sekolah-sekolah yang membutuhkan pembaruan pada tahun 2025. Berdasarkan data, terdapat 1.200 kelas dengan kerusakan parah serta 5.000 lainnya dalam kondisi kerusakan ringan hingga sedang,” ujar Rusdi ketika memberikan bimbingan kepada staf di Dispendikbud, Kamis (9/4/2025).
Dia mengatakan bahwa anggaran sebesar Rp 40 miliar ini masih belum cukup untuk memperbaiki seluruh sekolah yang rusak. Berdasarkan pembicaraan dengan Dispendikbud, jumlah tersebut hanyalah dapat mencapai kisaran 300 institusi pendidikan.
“Kemungkinan besar baru mencapai sekitar 20 persen dari keseluruhan area yang memerlukan pembenahan. Namun, ini bisa dijadikan titik awal yang positif. Kami berencana untuk terus mengupayakan agar dapat menerima bantuan program dari pemerintah pusat pada tahun depan,” jelasnya.
Menurut Mas Rusdi, di setiap institusi dapat terdapat dua hingga tiga atau mungkin lebih banyak area yang rusak dan memerlukan pembenahan. Prioritas utamanya adalah pada tempat-tempat seperti sekolah yang telah mengalami kerusakan berat beserta kebutuhan-kebutuhannya.
“Yang dimaksud adalah tempat yang dibutuhkan, bisa jadi luasannya baik tetapi fasilitas lainnya sudah Rusak contohnya pagar roboh, plesteran copot dan kerusakan-kerusakan tambahan selain di dalam kelas,” terangnya.
Disinggung bahwa tingkat kehancuran tertinggi pada fasilitas pendidikan ditemukan di Sekolah Dasar, dikarenakan jumlah sekolah dasar memang jauh lebih besar. Di wilayah Pasuruan, terdapat sebanyak 649 institusi SD dan hanya 63 instansi untuk SMP.
“Saya menginginkan agar para pejabat di Dinas Pendidikan dan Kebudayan dapat bersama-sama menyempurnakan kinerja dan meningkatkan semangat dalam bekerja. Sama seperti saya yang digaji oleh pemerintah dan menjadi pelayan negara, demikian juga dengan Anda semua. Mari kita lakukan hal ini secara bersamasama,” paparnya.
Bapak Rusdi menjelaskan bahwa pendidikan merupakan suatu keharusan utama. Dia bertujuan untuk menciptakan kesetaraan sosial di kalangan semua warga Kabupaten Pasuruan, terutama dalam hal memperoleh hak atas pendidikan yang berkualitas.
“Saya bandingkan posisi Anda bersama saya ini layaknya elemen pada sebuah sepeda, tidak boleh ada bagian yang patah agar kami dapat bergerak maju secara bersama-sama. Yang penting adalah kita harus sadar akan tanggung jawab serta peranan masing-masing dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan,” tambahnya.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Pasuruan Tri Agus Budiharto mengucapkan terima kasih kepada Mas Rusdi yang telah menunjukkan kepedulian ekstra pada sektor pendidikan.
“Allhamdulillah, hal ini tentu harus kita syukuri bersama-sama karena sejak diangkat menjadi Mas Rusdi selalu menunjukkan penghargaan dan ketertarikan terhadap bidang pendidikan,” jelasnya.
Apalagi, sesuai dengan yang dikatakan oleh Tri, panggilannya, Bupati telah menetapkan alokasi dana sebesar Rp 40 miliar untuk pemulihan fasilitas pendidikan.
“Kita harus bersyukur atas perhatiannya terhadap bidang pendidikan. Kami telah meminta kepala sekolah untuk melaporkan keadaan terkini dari sekolanya,” ungkapnya.
Tri pun merasa sangat bersyukur atas kesempatan istimewa ini, yaitu pendidikan militer yang diselenggarakan dengan kehadiran Bupati Pasuruan secara pribadi.
“Anggaran sebesar Rp 40 miliar ini dapat menjangkau kira-kira 300 organisasi. Prioritas utama dan sekunderlah yang akan mendapatkan manfaat dari anggaran tersebut,” jelasnya.
Menurutnya, hampir seluruh sekolah di 24 kecamatan tersebut mengalami kerusakan serupa. Kerusakan itu muncul lantaran gedung-gedung mereka telah lanjut usia.
“Pembelanjaan yang dialokasikan untuk perbaikan sebesar Rp 200 juta hingga Rp 600 juta bergantung pada derajat kerusakannya di setiap instansi,” jelas Tri.
Tri menjelaskan bahwa untuk tahun ini, tidak terdapat dana dalam anggaran khususnya untuk pembenahan fasilitas dan infrastruktur karena Dana Alokasi Khusus sebesar Rp 3 Miliar tersebut dialokasikan hanya untuk aspek non-fisik.
Pada tahun lalu, DAK menerima dana sebesar Rp 27 Miliar lebih untuk aspek fisik yang mencakup perbaikan pada 19 institusi pendidikan, serta jumlahRp 1 Miliar lebihuntuk bidang non-fisik.
“Selain itu, kami telah menyarankan untuk meningkatkan sebanyak 158 institusi pada tahun mendatang kepada Kementerian sesuai dengan instruksi dari Pak Bupati,” tambahnya.
Dia berharap agar institusi yang belum menerima pembaruan di tahun ini dapat memperoleh dana bagi perbaikannya pada tahun depan.
Temukan lebih banyak detail di Google News dengan mengklik tautan berikut:
Tribun Jatim Timur
Gabung ke grup WhatsApp, ketuk:
Tribun Jatim Timur
(Galih /TribunJatimTimur.com)
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar