Asing Net Jual Rp 3,8 T Sejalan Lebaran, Saham BBCA, BMRI, BBRI Terdampak
- calendar_month Jum, 11 Apr 2025
- visibility 7
- comment 0 komentar

Investor asing mencatatkan penjualan bersih sebesar Rp 3,8 triliun di awal sesi perdagangan setelah liburan Idul Fitri pada Selasa (8/4) di Bursa Efek Indonesia. Berdasarkan data dari BEI, nilai tersebut menunjukkan adanya aktivitas jual oleh investor luar negeri.
Perbuatan penjualan oleh investor asing itu menempati posisi sebagai salah satu catatan net sell tertinggi dalam sehari di tahun ini. Jika kita melihat periode yang lebih lama, sejak awal tahun hingga kini, mereka telah secara berturut-turut menjual kepemilikan sahamnya dari pasar modal Indonesia. Dalam konteks perhitungan year to date atau sepanjang tahun, total net sell para investor asing mencapai angka Rp 33,79 triliun.
Tindakan penjualan yang dilakukan oleh investor asing menyebabkan pasarnya bergerak tidak stabil. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkena dampak besar dan tutup merosot sebesar 7,9%, turun ke level Rp 5.996. Penurunan tersebut bahkan hampir menimbulkan pembatasan perdagangan secara paksa atau dikenal sebagai trading halt oleh Bursa Efek Indonesia (BEI), hal itu disebabkan IHSG anjlok lebih dari 9% pada awal sesinya.
Berdasarkan data dari Bursa Efek Indonesia (BEI), beberapa saham dengan kapitalisasi besar mengalami penjualan masif oleh asing. Saham-saham tersebut mencakup sektor perbankan serta teknologi yang dulunya populer di kalangan investor mancanegara.
- Menteri Koordinator Airlangga Mengatakan RI Beruntung Memiliki Bank Emas di tengah Perang Tarif yang Dipicu oleh Trump
- Daftar 20 Saham Unggulan yang Membagikan Dividen Menurut BEI, Cocok Sebagai Saran saat IHSG Terpuruk
- Trump Tetap Berkeinginan Bernegosiasi dengan Cina Sebelum Penerapan Tarif 25%
Berdasarkan besarnya nilai transaksinya, daftar di bawah ini mencantumkan saham dengan kapitalisasi besar yang paling terdampak penjualan:
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), jumlah transaksinya mencapaiRp 4,44 triliun.
- PT Bank Mandiri Tbk (BMRI), omset mencapaiRp 3,61 triliun.
- Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), omsetnya mencapaiRp 2,69 triliun.
- PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM), nominal transaksinya mencapaiRp 1 triliun.
- PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI), omset mencapaiRp 818 miliar
- PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) memiliki nilai transaksi sebesar Rp 675 miliar.
Tiga bank milik negara utama yakni BBRI, BMRI, dan BBNI berada dalam jajaran saham yang memiliki volume serta frekuensi perdagangan paling tinggi. Ini mengindikasikan bahwa ada penyebaran skala besar sedang terjadi di industri perbankan.
Saham BBRI menduduki posisi teratas dalam hal jumlah transaksi yang dilakukan, yaitu sebanyak 145.205 kali. Diikuti oleh BBCA dengan angka 130.860 kali, serta BMRI mengalami 109.144 kali transaksi.
Saham Populer di Mata Investor:
Walaupun ada tekanan besar, sejumlah saham masih menunjukkan aktivitas pembelian yang signifikan, terutama di lini teknologi serta sektor sumber daya alam:
- PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mendominasi dalam hal volume transaksi, mencapai total 5,9 miliar saham yang dialihkan, menyumbang sekitar 26,4% dari seluruh aktivitas perdagangan pada hari tersebut.
- PT Bumi Resources Minerals Tbk (BMRS), sebanyak 1,41 miliar saham
- PT Bumi Resources Tbk (BMRS), sebanyak 757 juta saham
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), sebanyak 741 juta saham
- PT Bank MNC Internasional Tbk (MNCN) memiliki sebanyak 616 juta saham.
- PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) — 576 million shares
Saham GOTO turut menjadi bagian dari sepuluh besar transaksi paling bernilai dengan total sekitar Rp 374 miliar, menunjukkan ada minat pembelian yang kuat dari investor lokal.
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar