Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » crime » Kesaksian Selamat dari Pembantaian: Pendulang Korban KKB di Yahukimo

Kesaksian Selamat dari Pembantaian: Pendulang Korban KKB di Yahukimo

  • calendar_month Sab, 12 Apr 2025
  • visibility 7
  • comment 0 komentar


, JAYAPURA –

Polisi mengonfirmasi bahwa 11 penambang emas yang menjadi korban pembunuhan oleh kelompok bersenjata bersenjata (KKB) berada di Muara Kum, Kabupaten Yahukimo, Papua Pegunungan.

Pembunuhan terhadap para penambang emas oleh kelompok kriminal bersenjata sangat kejam dan sadis.

Brigadir Jenderal Polisi Faizal Ramadhani, kepala operasi satuan tugas damai Cartenz, menyampaikan bahwa insiden serangan dan pembunuhan tersebut terjadi pada hari Minggu (6 April 2025), serta Senin (7 April 2025).

“Sebanyak 11 warga sipil yang tengah melakukan aktivitas pendulangan emas di Kabupaten Yahukimo diduga kuat menjadi korban pembunuhan KKB,” ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com di Jayapura, Kamis (10/4/2025).

Faizal menyatakan bahwa mereka sudah menerima laporan resmi berdasarkan keterangan seorang saksi mata yang berhasil selamat dari insiden serangan dan pembantaian itu.

” Informasi tersebut kami peroleh dari seorang saksi mata penyintas yang saat ini berada di Kampung Mabuk, Distrik Korowai, Kabupaten Asmat, Papua Selatan,” katanya.

Komandan Distrik Militer (Dandim), Letnan Kolonel (Letkol) Inf Tommy Yudistyo, mengakui adanya kasus pembunuhan yang menargetkan penambang emas di daerah perbatasan antara Kabupaten Yahukimo dengan Kabupaten Asmat pada hari Minggu, tanggal 6 April 2025.

“Terdapat sekitar 11 orang sebagai jumlah korban,” jelasnya ketika diwawancara oleh Kompas.com pada hari Rabu, tanggal 9 April 2025.


OPM bertanggung jawab

Diberitakan sebelumnya, Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat (TPNPB) – Organisasi Papua Merdeka (OPM) memngeklaim telah membunuh 11 orang pendulang emas di pedalaman Yahukimo, Papua Pegunungan.

Insiden yang mengejutkan tersebut dikabarkan oleh Panglima TPNPB Kodap XVI Yahukimo, Elkius Kobak, ke Markas Besar Komnas TPNPB, dan informasi itu disampaikan kembali oleh Jurubicara OPM, Sebby Sambom, pada hari Selasa (8/4/2025) malam.

Elkius Kobak dalam laporannya mengatakan bahwa pasukannya sudah menewaskan 11 penambang emas yang diduga merupakan bagian dari tentara pemerintah Indonesia.

Korban diduga melakukan penipuan.

Sebby Sambom dalam pernyataannya mengungkapkan bahwa serangan yang dilakukan oleh TPNPB-OPM berlangsung selama tiga hari, yakni dari tanggal 6 sampai dengan 8 April 2025.

Operasi tersebut dijalankan oleh Elkius Kobak bersama timnya dengan dukungan dari PNPB Kodap III Ndugama Derakma.

“Pembunuhan itu berlangsung selama tiga hari berturut-turut sampai Selasa,” kata Sebby Sambom.

BNBP, sambung Sebby, menyerahkan pesan kepada Presiden Prabowo Subianto agar membatalkan pengiriman personel ke Papua yang dinilai hanya dipekerjakan sebagai pengebor emas, kontraktor, atau melakukan jenis kerja lainnya.

Mereka menggaransi bahwa mereka akan memberikan sanksi keras terhadap personel TNI yang beroperasi diluar tugas militernya.

Klaim tersebut berdasar pada pernyataan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia yang dikabarkan mengaku bahwa para korban merupakan bagian dari pasukannya.

“Panglima TNI mengklaim mereka merupakan bagian dari pasukan saya. Oleh karena itu, berdasarkan pengumuman Panglima TNI, kami telah menjalankan hukuman mati terhadap sepuluh orang anggota yang ditugaskan sebagai penambang emas di Yahukimo,” ungkap Sebby Sambom. (*)

Berita ini dioptimasi dari
Kompas.com

  • Penulis: andinesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less