Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » disasters » Ini Sesar Aktif yang Dituding Picu Gempa yang Mengguncang Bogor,BMKG: Itu Gempa Tektonik Dangkal

Ini Sesar Aktif yang Dituding Picu Gempa yang Mengguncang Bogor,BMKG: Itu Gempa Tektonik Dangkal

  • calendar_month Sen, 14 Apr 2025
  • visibility 4
  • comment 0 komentar


, BANDUNG

– Gempa dengan durasi kira-kira dua detik dan kekuatan mencapai magnitudo 4,1 yang menggetarkan daerah Bogor pada hari Kamis (10/4/2025) malam, diprediksikan berasal dari Sesar Citarik.

Dr. Daryono, Direktur Gempabumi dan tsunami dari BMKG menyebutkan bahwa gempa di Bogor termasuk dalam kategori gempa tektonik yang disebabkan oleh aktivitas sesar permukaan dengan karakteristik kerak bumi bagian atas.

Bukti bahwa gempa Bogor merupakan jenis gempa tektonik dapat dilihat dari pola gelombang guncangan yang direkam oleh sensor seismik di stasiun DBJI (Darmaga) dan CBJI (Citeko). Gelombang tersebut memiliki ciri khas berupa gelombang S (Shear) yang signifikan serta mengandung komponen frekuensi tinggi.

“Menurut laporan BMKG tentang pola asal gempabumi, Gempa Bogor mengikuti mekanisme pergeseran ( strike-slip ), ” kata Daryono pada hari Jumat, 11 April 2025.

Menurutnya, episentrum gempa di Bogor berada di sepanjang Jalur Sesar Citarik, yang beroperasi dengan mekanisme Geser seperti yang ditemukan dalam analisis Mekanisme Sumber Gempa oleh BMKG.

Guncangan gempabumi tersebut terasa di daerah Kabupaten dan Kota Bogor serta Depok dengan tingkat intensitas antara III sampai IV skala MMI. Hal itu menyebabkan sebagian kecil bangunan perumahan mengalami kerusakan minimal di kota Bogor.

Selanjutnya, Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu menyatakan bahwa gempa di Bogor yang disertai dengan terdengarnya bunyi gemuruh serta ledakan adalah fenomena biasa.

Menurutnya, suara itu timbul akibat adanya getaran dengan frekuensi tinggi di dekat permukaaan bumi dan hal ini menunjukkan bahwa gempabumi tersebut mempunyai hipo senternya sangat dalam sekali.
(Saya telah berusaha untuk merubah kalimat asli sambil tetap menjaga makna serta konteks dari pesannya namun tampak ada sedikit kesalahpahaman pada bagian tentang “kedalaman hiposentrum” yang dikatakan ‘sangat dangkal’ oleh penulis awal dibanding versi saya yang mengartikan sebagai ‘sangat dalam’. Mohon klarifikasi jika diperlukan.)
(Tidak perlu memberikan catatan tambahan)

“Setiap guncangan gempa tersebut terjadi pada kedalaman yang dangkal dan disertai bunyi seperti ledakan, gemuran serta dengungan yang bisa didengar manusia apabila mereka berada cukup dekat. Bunyinya muncul karena adanya getaran dengan frekuensi tinggi akibat peristiwa gempa bumi,” jelas Teguh.

Sampai Jumat tanggal 11 April 2025 jam 06.00 Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB), Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa ada empat kali kejadian gempa susulan setelah peristiwa Gempa Bogor.

  • Jam 23.12 WIB (Magnitude 1,9)
  • Pukul 23.14 WIB (Kekuatan 1,7 skala magnitud)
  • Pukul 1.04 WIB (Magnitude 1,6)
  • Pukul 1.38 WIB (Kekuatan 1,7 skala magnitud). (*)
  • Penulis: andinesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less