Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » money » Berikut Penjelasannya: 5 Angka Berapa Rupiah?

Berikut Penjelasannya: 5 Angka Berapa Rupiah?

  • calendar_month Sen, 14 Apr 2025
  • visibility 16
  • comment 0 komentar


PIKIRAN RAKYAT –

Istilah “digit” semakin sering terdengar dalam percakapan sehari-hari, terutama saat membicarakan nominal uang, seperti gaji atau kekayaan. Sebagian orang memilih menyebut jumlah digit dibanding mengungkap angka pasti, terutama karena alasan privasi. Lalu sebenarnya, 5 digit itu berapa rupiah?

Apa Itu Digit?

Secara bahasa, menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), digit adalah posisi angka dalam bilangan atau angka Arab dari 0 hingga 9. Digit juga bisa berarti satu karakter angka dalam suatu deret, tanpa merujuk pada pecahan atau sistem desimal. Dalam matematika, setiap angka dalam suatu bilangan memiliki posisi yang disebut sebagai digit.

Misalnya, angka 12345 terdiri dari lima digit: 1 (puluhan ribu), 2 (ribuan), 3 (ratusan), 4 (puluhan), dan 5 (satuan). Jumlah digit tersebut menunjukkan seberapa besar nilai bilangan tersebut, dan dalam konteks keuangan, digit juga sering digunakan untuk mengindikasikan kisaran nominal.

Penjelasan 5 Digit Berapa Rupiah

Penyebutan “5 digit” dalam konteks nominal rupiah merujuk pada bilangan lima angka, yang berarti nilainya berada pada kisaran 10.000 hingga 99.999 rupiah. Dengan kata lain, 5 digit berarti puluhan ribu rupiah.

Contoh bilangan 5 digit antara lain:

  • Rp15.000
  • Rp25.500
  • Rp87.900

Kelima angka dalam bilangan tersebut menunjukkan bahwa nominalnya tergolong dalam kategori 5 digit. Bilangan ini jauh di bawah kisaran jutaan atau milyaran, namun tetap digunakan secara luas dalam transaksi harian.

Konteks Penggunaan Istilah 5 Digit

Walaupun ungkapan angka 5 digit sering kali digunakan di bidang matematika atau saat menyebut jumlah uang, kadang-kadang kita menemukannya pula dalam situasi seperti pendapatan, harga produk, atau tarif layanan. Akan tetapi, ketika membahas tentang upah, kata tersebut hampir tidak pernah dipilih sebab besaran itu cenderung kecil bagi standar gaji profesi pada zaman modern ini.

Sebaliknya, frasa seperti “2 digit”, “3 digit”, atau “4 digit” cenderung lebih sering dipakai untuk melukiskan pendapatan yang signifikan, contohnya:

  • 2 digit: puluhan juta
  • 3 digit: ratusan juta
  • 4 digit: milyaran

Di sisi lain, 5 angka dalam konteks penghasilan bisa jadi mengacu pada pendapatan per hari atau tunjangan pekerjaan kecil seperti Rp50.000, Rp80.000, dll.

Perbedaan Antara Digit dan Nama Bilangan

Dalam sistim penamaan angka, istilah-istilah biasa yang dipakai mencakup:

  • Satuan (1 angka)
  • Puluhan (2 angka)
  • Ratusan (3 angka)
  • Ribuan (4 angka)
  • Puluh ribuan (5 angka)
  • Ratus ribuan (6 angka)
  • Jutaan (7 angka)
  • Milyaran (10 angka)
  • Triliunan (13 angka)

Setelah triliun, terdapat pula istilah-istilah seperti kuadriliun, kuintiliun, sampai desiliun yang menunjukkan angka dengan jumlah nol tambahan secara berturut-turut. Akan tetapi, pemakaian dari kata-kata ini amatlah langka di kehidupan sehari-hari dikarenakan besarnya nilai nominalnya.

Hal yang Perlu Diperhatikan

Sangat penting untuk mengerti bahwa kata “digit” tidak hanya merujuk pada jumlah uang saja, tetapi juga diteraplikan di berbagai situasi lain misalnya dalam urutan angka dari nomor ponsen, kode unik produk, bahkan sampai dengan data yang ada di database komputer. Akan tetapi ketika kita bicara tentang besaran mata uang rupiah, pengetahuan soal penggunaan kata tersebut bisa sangat berguna saat mencoba memberikan perkiraan nilai tanpa perlu menjelaskannya secara spesifik dan detail.

Lebih lanjut, ketika membahas mengenai uang, penggunaan kata seperti “digit” dipandang sebagai pilihan yang lebih halus dan tidak memancing emosi negatif dari pihak lawan bicara, khususnya pada pembicaraan terkait dengan gaji atau pendapatan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, frasa “5 digit” dalam konteks rupiah secara jelas mengacu pada jumlah uang sebesar 10.000 sampai dengan 99.999 rupiah. Walaupun nilai ini tidak dianggap sangat tinggi, namun istilah ini masih sering digunakan dalam obrolan dan transaksi keuangan non-formal. ***

  • Penulis: andinesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less