Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » biodiversity » Menjelajahi Danau Baikal: Kisah dari Jurang Geologi hingga Ikan Kanibal Golomyanka

Menjelajahi Danau Baikal: Kisah dari Jurang Geologi hingga Ikan Kanibal Golomyanka

  • calendar_month Sen, 14 Apr 2025
  • visibility 25
  • comment 0 komentar





,


Jakarta


– Danau yang paling tua dan dalam di muka bumi merupakan

Danau Baikal

Yang berada di bagian selatan Siberia, Rusia. Berusia sekitar 25 juta tahun, sehingga menjadi danau tertua yang masih ada sampai saat ini.

Danau ini lahir saat kulit bumi perlahan retak, menghasilkan lembah luas yang diapit oleh gunung-gunung tinggi. Fenomena alami tersebut kemudian mendirikan topografi istimewa dari Danau Baikal, sekarang menjadikannya salah satu atraksi alam paling menakjubkan di planet kita.


Memahami Danau Paling Tua dan Dalam di Dunia: Danau Baikal

Danau Baikal mencapai luas sekitar 31.700 kilometer persegi, sehingga menjadi danau terbesar urutan ketujuh di dunia. Lokasi yang ada di bagian selatan Siberia memberikan pemandangan luar biasa dengan gunung-gunung menjulang beserta keindahan alam yang belum tersentuh oleh tangan manusia.

Berakrang dari beberapa referensi, danau ini tidak hanya termasuk yang tertua dan paling dalam, melainkan juga menjadi tempat penimbunan

air tawar

Terbesar di planet ini. Danau ini menampung kurang lebih 20% dari total air tawar global dalam keadaan cair. Volume-nya dikalkulasikan hingga 23.615 kilometer kubik, menjadikannya jauh melampaui ukuran danau-danau tawar lain yang ada di belahan bumi manapun.

Kekhasan Danau Baikal tak hanya terletak pada kedalaman mencapai 1.615 meter saja. Titik paling dalam dari danau tersebut berada kira-kira 1.419 meter di bawah permukaan laut. Untuk dibandingkan, Danau Kranium di Oregon, AS, mempunyai kedalaman sekitar 594 meter.

Sisi perimeternya yang melingkari Danau Baikal juga menakjubkan, dengan panjang sekitar 2.100 kilometer. Danau tersebut tergolong dalam jenis danau retakan (
rift lake
), terjadi akibat gerak dua plat kontinental yang berpisah dan menghasilkan
graben
atau jurang geologi.



Danau Baikal. NASA

Langkah ini membuat Danau Baikal dapat tetap bertahan selama periode yang luar biasa panjang, melebihi umur dari danau-danau lain yang terbentuk jauh setelahnya, contohnya adalah Danau Besar di Amerika Utara.


Kenyataan Unik tentang Jenis-jenis Ikan yang Tertutup di danau Baikal

Danau Baikal menyimpan keseluruhan 27 pulau di dalamnya. Di antara semuanya, Pulau Olkhon merupakan yang paling dikenal dan mencapai panjang hingga 72 kilometer.

Mayoritas pulau-pulau dalam danau tersebut tidak berpenghuni, tetapi ekosistem bawah lautnya sangat melimpah dengan biodiversitas tinggi. Terdapat lebih dari 1.500 ragam fauna serta lebih dari 50 tipe ikan yang berkembang biak di wilayah perairannya, dan menariknya lagi, kurang lebih 80% darinya adalah spesies endemic yang hanya dapat ditemui di sana saja di seluruh dunia.

Tidak mengherankan bila Danau Baikal sering disebut sebagai ”

Galapagos

-nya Rusia” dikarenakan kekayaan hayati yang menakjubkan. Walaupun selama Lima Bulan dalam Setahun ditutupi oleh Es, Kehidupan Di Dalamnya Tetap Berkembang Sangat Subur.

Danau Baikal merupakan habitat untuk kira-kira 3.700 spesies unik, termasuk lebih kurang 50 tipe ikan, 170 ragam moluska, serta mencapai 700 macam anthropoda. Tambahan pula, di tempat ini juga ditemukan sebanyak 100 variasi cacing tanah dan beberapa binatang liar daratan seperti rusa, beruang, babi hutan, bahkan sampai musang—sejenis mamalia yang bersifat omnívora serupa tupai.

Satu penduduk yang sangat menonjol dalam danau ini adalah ikan oil Baikal atau dikenal juga sebagai golomyanka. Ia tak mempunyai sisik, seluruh badannya tembus pandang, serta dapat tumbuh hingga 21 centimeter. Spesies tersebut menyusun lebih kurang 70% massa hidup ikanya di Danau Baikal secara keseluruhan.

Minyak yang dihasilkan dari ikan tersebut diyakinai dapat membantu penyembuhan luka dan juga dimanfaatkan sebagai obat tradisional bagi penderita rematik oleh penduduk lokal. Yang mengejutkannya lagi, spesies ikan ini ternyata bersifat kanibalistik, sebab mereka mengonsumsi anak buah mereka sendiri, selain itu mereka juga memakan copepoda, plankton, amphipoda, dan larva sebagai bagian dari diet harian mereka.

  • Penulis: andinesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less