Menyaksikan Dire Wolf: Serigala Extinktion yang Kini Hidup Kembali
- calendar_month 20 jam yang lalu
- visibility 4
- comment 0 komentar

Jakarta,
– Baru-baru ini, masyarakat terkejut dengan kabar dari Colossal Biosciences, sebuah perusahaan bidang bioteknologi yang berasal dari Texas, AS. Perusahaan tersebut menyatakan telah sukses menghidralkan makhluk purba.
dire wolf
, jenis serigala prasejarah yang sudah lenyap sekitar 10.000 tahun silam.
Tiga serigala hasil modifikasi genetik bernama Romulus, Remus, dan Khaleesi merupakan bukti konkret dari prestasi luar biasa tersebut. Kehadiran mereka mengawali era baru dalam usaha-usaha semacam itu.
de-extinction
atau pencerahan kembali spesies yang sudah pupus dengan menggunakan teknologi maju.
Apa Itu
Dire Wolf
?
Dire wolf
Merupakan jenis serigala prasejarah yang bertahan dari zaman Pleistosen terakhir sampai awal Holosen, kira-kira antara 125.000 dan 10.000 tahun silam. Sebutan saintifiknya,
Aenocyon dirus
, secara harfiah bisa diartikan sebagai “singa anjing” yang menakutkan. Spesies ini dikenal sebagai pemangsa utama yang bertempat tinggal di area luas di benua Amerika, mulai dari savana terbuka sampai hutan pergunungan.
Fosil-fosil
dire wolf
Berkeliaran banyak di lokasi La Brea Tar Pits di Los Angeles, yang menghasilkan wawasan komprehensif tentang bentuk tubuh dan perilaku mereka. Jika dibandingkan dengan serigala abu-modern (صندPostalCodes
صند
Canis lupus
),
dire wolf
mempunyai badan yang agak lebih besar, dengan bobot sekitar 60 sampai 68 kilogram.
Rahang
dire wolf
Lebih tangguh, memungkinkan mereka memburu hewan raksasa, seperti bison prasejarah, kuda liar, dan mastodon. Sayangnya, kebergantungan mereka terhadap sumber makanan berukuran besar dianggap sebagai alasan utama punahnya ketika populasi hewan raksasa mengalami penurunan yang signifikan karena perubahan iklim dan tindakan manusia.
Bagaimana
Dire Wolf
Dihidupkan Kembali?
Proyek kebangkitan
dire wolf
Yang diperkenalkan oleh Colossal Biosciences mencakup sejumlah teknologi canggih, mulai dari klona hingga editing genom. Tahap ini bertujuan untuk memodifikasikan genetika serigala abu-abu, yaitu saudara dekatnya
dire wolf
, dengan mengandalkan material genetika prasejarah. Berikut adalah langkah-langkah utamanya.
-
Ekstraksi DNA purba: DNA
dire wolf
Diperoleh dari gigi fosil yang berumur 13.000 tahun serta kerangka tengkorak dengan usia 72.000 tahun. -
Pengeditan genetik: Gen-gene krusial yang membedakannya
dire wolf
serigala abu-abu yang telah diidentifikasi kemudian ditempatkan dalam genom serigala abu-abu. - Kloning: Sel yang telah dimodifikasi itu dipindahkan ke dalam sel telur seekor anjing rumah tangga yang berfungsi sebagai sumbu pengambilan.
- Implantasi embrio: Setelah embrio terbentuk, ia akan dipasang di dalam rahim surrogate sampai kelahiran bayi tersebut.
Akhirnya terdapat tiga anak serigala yang memiliki penampilan fisik mirip tersebut.
dire wolf
seperti postur badan yang besar, kerangka kepala yang lebar, serta bulu putih yang tebal.
Kontroversi Ilmiah
Walaupun dianggap sebagai titik balu penting dalam industri bioteknologi, projek tersebut menghadapi kritikan dari beberapa ahli. Sebagian besar para profesional merasa bahwa hewan yang telah dimodifikasi secara genetis seperti itu tidak baik.
dire wolf
sejati, melainkan hibrida genetik.
Menurut laporan dari
BBC
Seorang dokter bernama Philip Seddon menjelaskan bahwa DNA prasejarah sudah terlalu hancur untuk dapat menciptakan replika akurat dari jenis-jenis makhluk yang telah lenyap.
Demikian pula halnya dengan doktor Nic Rawlence yang menyatakan
dire wolf
dan serigala abu-abu berasal dari genus yang berbeda, sehingga perbedaan genetik antara keduanya sangat signifikan. Oleh karena itu, meskipun penampilan fisiknya mirip, hewan yang dihasilkan melalui rekayasa genetika ini tidak bisa dianggap sebagai kebangkitan penuh dari
dire wolf
asli.
Meski terkini debat bermacam-macam, kedatangan tersebut tetap berlangsung.
dire wolf
menggunakan teknologi genetika sebagai bukti kemajuan signifikan di bidang ilmu pengetahuan. Prestasi ini tak sekadar mendorong pembukaan jalur baru untuk usaha-usaha
de-extinction
Spesies lainnya, namun ia juga bertindak sebagai pengingat vital tentang tugas manusia untuk memelihara keseimbangan serta kelangsungan hidup lingkungan sekitar.
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar