Deretan Atraksi Langit Indonesia April 2025: Pink Moon dan Hujan Meteor Terbaik Sejagad
- calendar_month 17 jam yang lalu
- visibility 5
- comment 0 komentar
–
Sepanjang bulan April tahun 2025, warga negara Indonesia akan bisa melihat beberapa peristiwa luar biasa dalam bidang astronomi yang mempesona di atas langit malam mereka.
Dimulai dengan Bulan Purnama Pink Moon, hujan meteor, kumpulan planet yang berdekatan, sampai momen ideal untuk melihat Planet Merkurius.
Pink Moon: Purnama Terkecil Tahun 2025
Peristiwa Bulan Purnama yang disebut Pink Moon dapat diamati mulai dari malam tanggal 12 April hingga awal hari 13 April tahun 2025.
Meskipun dinamai “Bulan Pink”, cahaya bulan sebenarnya tidak akan menunjukkan warna pink atau merah muda.
Namenya diambil dari bunga liar musim semi di Amerika Utara yang memiliki warna pink dan biasanya mekar seiring dengan kemunculan bulan purnama pada bulan April.
Bulan tersebut juga disebut Bulan Purnama Paskah karena umumnya bertepatan dengan peringatan Easter Sunday atau Hari Raya Paskah.
Menurut Space, bulan purnamanya kali ini adalah yang terkecil di tahun 2025 dan dikenal sebagai micro moon.
Ini disebabkan oleh posisi Bulan yang berada pada jarak paling jauh dari Bumi dalam lintasannya, sehingga kelihatan lebih kecil dan kurang bersinar.
Pembukaan HujanMeteor Eta Aquariids
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengumumkan bahwa pertunjukan langit hujan meteor Eta Aquariids akan terjadi antara tanggal 15 April sampai dengan 27 Mei tahun 2025.
Puncak hujan meteor diperkirakan akan terjadi antara tanggal 4 sampai dengan 5 Mei 2025, persis menjelang subuh tiba.
Phenomenon ini dapat diobservasi tanpa peralatan khusus, selama kondisi cuaca bersih dan terpaut jauh dari sinar lampu kota.
Ketika Merkurius mencapai Elongasi Barat yang Paling Besar
Peristiwa unik berikutnya adalah elongasi barat maksimal planet Merkurius yang akan datang pada tanggal 21 April 2025.
Inilah saat yang paling tepat untuk mengamati planet Merkurius di langit pagi, kira-kira 30 menit sebelum fajar menyinari horizon.
Menurut Space, Merkurius akan terlihat seperti titik bercahaya kecil di sekitar horison bagian timur.
Hujan Meteor Lyrid: Salah Satu yang Paling Tua dalam Riwayat
Phenomena lain yang ditunggu-tunggu adalah hujan meteor Lyrid, yang dapat diobservasi mulai dari malam tanggal 21 April sampai mencapai puncaknya pada subuh tanggal 22 April 2025.
Berdasarkan data dari NASA yang dikemukakan melalui ilmu pengetahuan mereka, hujan meteor Lyrid dicatat untuk pertama kalinya diamati pada tahun 687 SM oleh masyarakat Tiongkok.
Meteornya meteor Lyrid berjalan sangat kencang dan cerah, melayang-layang di angkasa dengan kelajuan kurang lebih 47 kilometer setiap detiknya.
Apabila langit kelam dan tak ada interferensi dari cahaya bulan, penonton dapat melihat kira-kira 10 sampai 15 meteor setiap jam.
Konjungsi Segitiga Antara Bulan, Venus, dan Saturnus
Pada tanggal 25 April 2025, akan ada peristiwa konjungsi segitiga yang melibatkan Bulan, Venus, serta Saturnus.
Ketiga objek tersebut bisa diamati sebelum matahari terbit, dengan bulan sabit berada di posisi lebih rendah dibandingkan venus yang bersinar terang, sedangkan saturnus dengan ciri warna kuningannya nampak di atas merkurius.
Akan tetapi, mengingat kedekatan Merkurius dengan cakrawala, planet ini akan sulit terlihat tanpa bantuan teleskop.
(*)
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar