Update Harga Sayurannya: Cabai Keriting di Mamuju Naik Sampai Rp45 Ribu per kg, Tomat Juga Meningkat
- calendar_month Ming, 20 Apr 2025
- visibility 34
- comment 0 komentar
TRIBUN-SULBAR.COM,MAMUJU
– Di Pasar Lama Mamuju yang berada di Jalan Pasar Sintra Liamas, Kelurahan Binanga, Kecamatan Mamuju, Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar), harga barang-barang telah diamati naik pada hari Sabtu (19/4/2025).
Menurut pengamatan Tribun-Sulbar.com, dua jenis produk pertanian yang harganya naik tajam adalah cabai keriting serta tomat.
Seorang pedagang Jasad menyatakan bahwa kenaikan harga baru dirasakan dalam beberapa hari terakhir.
Untuk cabai keriting, saat ini harganya berkisar antara Rp45 ribu per kilogram, naik dari harga sebelumnya yang hanyaRp40 ribu per kilogram.
Di sisi lain, harga tomat sempat naik dari Rp10 ribu per kilogram menjadi Rp15 ribu per kilogram.
“Selama empat hari terakhir, harga cabainya dan tomat mengalami kenaikan yang cukup signifikan,” kata Jasar ketika ditemui Tribun-Sulbar.com di tempat penjualan sayurnya di Pasar Lama Mamuju.
Jasar juga mengatakan bahwa sejumlah harga komoditas utama lainnya, seperti cabai besar, tetap menunjukkan kestabilan.
“Cabai besar dihargakan Rp35 ribu per kg, bawang merah seharga Rp40 ribu per kilogram, bawang putih Rp45 ribu per kilogram, dan telur senilai Rp53 per rak,” jelasnya.
Jasar menyampaikan bahwa penyebab sebenarnya dari kenaikan harga itu masih belum diketahuinya.
“Saya pun masih belum yakin mengenai hal ini karena peningkatan harga tiba-tiba sebesarRp 5ribu,namun umumnya disebabkan oleh pasokan yang terbatas,” jelasnya.
Kenaikan harga pada cabai keriting serta tomat menjadi keluhan bagi beberapa pelanggan.
Seorang konsumen yang membeli Rujiah berkeinginan agar harga dari barang itu bisa cepat pulih ke posisi semula.
“Harapannya harga bisa turun kembali, mengingat ini adalah barang yang dibutuhkan setiap hari,” ujar Rujiah ketika ditemui di Pasar Lama Mamuju.
Akan tetapi, variasi harga pada pasar tradisional adalah sesuatu yang biasa dan bisa dipengaruhi oleh banyak hal seperti jumlah hasil panen para petani serta tingkat kebutuhan pembeli.
.(*)
Laporan Jurnalis Tribun Sulbar Andika Firdaus
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar