Program Kerja 100 Hari Bupati Ngawi Ony Anwar: Prioritas Pendidikan dan Ketahanan Pangan
- calendar_month Ming, 20 Apr 2025
- visibility 49
- comment 0 komentar

Berikut adalah program 100 hari kerja Bupati dan Wakil Bupati Ngawi, Jawa Timur, Ony Anwar Harsono serta Dwi Rianto Jatmiko.
Bupati dan Wakil Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono serta Dwi Rianto Jatmiko secara langsung mengimplementasikan visi, misi, dan berbagai program mereka.
Diketahui, Ony Anwar Harsono serta Dwi Rianto Jatmiko sudah diresmikan oleh Presiden Prabowo pada tanggal 20 Februari 2025 yang lalu.
Ony Anwar Harsono akan melaksanakan Quick Win selama 100 hari pertamanya bekerja.
Ini diungkapkannya ketika melaksanakan pengambilan sumpah jabatan bagi Ketua TP PKK dan Pembina Posyandu kabupaten/kota se-Jawa Timur, pada hari Minggu (2/3/2025) yang lalu.
Beberapa program milik Ony-Dwi bertujuan untuk memperbaiki kesejahteraan warga negara.
Pembelajaran, fasilitas umum sampai ketersediaan makanan akan menjadi fokus utama.
Menurut situs web resmi Pemerintah Kabupaten Ngawi, berikut adalah beberapa program yang diajukan oleh Ony Anwar Harsono serta Dwi Rianto Jatmiko:
1. Program Bening Tirta
Proyek ini mendirikan sumur bor serta sistem penyediaan air bersih di Desa Kenongorejo, Kecamatan Bringin.
Proyek ini adalah hasil kerjasama antara BMT Beringharjo, PERWATUSI, dan Majelis Taklim Bhakti Khoirunnisa.
2. Rencana Makanan Bernutrisi Gratis
Proyek ini menjadi prioritas utama dalam Musyawarah Nasional Perencanaan Pembangunan 2025-2029.
3. Program Gema Parut
Gerakan ini berfokus pada penanaman menggunakan lahan bekas tanah kosong di sekitar rumah.
Tujuan dari program ini adalah mengoptimalkan pasokan makanan dengan nutrisi seimbang.
4. Program Ngawi Berbenah
Acara ini mengutamakan pengembangan sarana prasarana dalam beberapa sektor, termasuk jalanan, jembatan, sekolah-sekolah, serta klinik-klinik kesehatan.
5. Proyek Kota Cerdas Ngawi
Rencana ini berupaya mengubah Ngawi menjadi sebuah kotamadya pintar serta moderen dengan menggunakan sumber daya dari bidang teknologi informasi dan komunikasi.
Panen Besar berlangsung dengan Wagub Emil Dardak serta Menko Pangan
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono, beserta dengan Wakil Gubernur Jawa Timur, Emil Dardak, dan Menteri Koordinator (Menko) Pertanian Republik Indonesia, Zulkifli Hasan, melaksanakan panen besar-besaran di lahan sawah desa Pangkur, kecamatan Pangkur,Ngawi,Jawa Timur yang mencapai luas 5 hektar pada hari Senin tanggal 3 Maret 2025.
Panen bersama padi yang dilakukan di Ngawi turut disaksikan oleh Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal (Mendes PDTT) Yandri Susanto, Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti, serta Ketua Badan Perencanaan Nasional Arief Prasetyo Adi.
Emil Dardak menyebutkan bahwa lebih dari 17,4 persen hasil panen padi se-Indonesia berasal dari Jawa Timur.
Maka tujuan utama pemerintah untuk mencapai kemandirian beras nasional bisa tercapai.
“Realisasi ketahanan pangan harus sejalan dengan peningkatan kesejahteraan bagi para petani. Kami yakin visi tentang ketahanan pangan perlu didirikan di atas kebaikan semua petani,” katanya.
Di samping itu, ia menambahkan bahwa percepatan swasembada pangan di seluruh negeri juga perlu disokong dengan penyediaan pupuk untuk para petani.
“Mempersembahkan ucapan terimakasih kepada mereka yang telah mencapai kedaulatan pangan, ini tentunya akan memajukan kondisi para petani, namun tetap diperlukan dukungan dalam hal penyediaan pupuk,” ungkapnya.
“Dia menambahkan bahwa mereka yakin dengan arahan Menteri Koordinator Pertanian, swasembada pangan nasional akan dicapai dan sumbangan utamanya datang dari Jawa Timur,” katanya.
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Pangan, Zulkifli Hasan menyebutkan bahwa hingga saat ini, sektor pertanian masih kurang mendapat perhatian dan dijadikan sebagai prioritas utama.
Oleh karena itu, instruksi President RI Prabowo Subianto mendorong agar kedaulatan pangan direalisasikan dengan cepat, termasuk dalam hal produksi pangan pokok serta kemandirian gizi dan nutrisi yang didapat dari sumber-sumber seperti protein, daging, dan ikan.
Untuk mencapai kemandirian pangan, diperlukan partisipasi dari seluruh lapisan masyarakat.
Dia mengharapkan agar bupati atau wali kota segera bersinergi dengan jajaran mereka di tingkat bawah, karena diperkirakan pada bulan Maret, April, dan Mei akan ada banyak wilayah yang melaksanakan panen besar-besaran.
“Pemerintah bersedia membeli padi dari petani dengan harga minimal Rp. 6.500/kg dari semua daerah di Indonesia,” katanya.
Bupati Ngawi, Ony Anwar Harsono menyampaikan bahwa dirinya akan sepenuhnya mendukung dan membantu mencapai tujuan pemerintah dalam menciptakan kemandirian beras.
Pemerintah Kabupaten Ngawi beserta seluruh stakeholder, khususnya dengan dukungan aktif dari Babinsa dan Bhabinkamtibmas, akan bekerja sama erat untuk mencapai self-sufficiency dalam sektor pertanian diNgawi.
“Semuanya bekerja sama untuk mencapai kemandirian pangan dan kami berencana mengikutsertakan seluruh pihak, termasuk Babinsa, Bhabinkamtibmas sampai dengan para camat,” tandasnya.
(TribunNewsmaker/Delta |
TribunJatim
)
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar