Teknologi Maju Dorong Produksi Padi RI, Menteri Pertanian Malaysia Terpukau
- calendar_month Rab, 23 Apr 2025
- visibility 34
- comment 0 komentar

Jakarta – Menteri Pertanian dan Keamanan Pangan dari Malaysia, Datuk Seri Mohammad Bin Sabu, bertandang ke kantor Menteri Pertanian Republik Indonesia (RI), Andi Amran Sulaiman. Rapat bersama antara mereka terjadi di Kementerian Pertanian (Kementan) RI yang beralamatkan di Ragunan, Jakarta pada hari Selasa, 22 April 2025.
Dalam pernyataannya, Datuk Seri menyampaikan rasa kagumannya atas penggunaan teknologi pertanian moderen yang ada di Indonesia. Dia juga membahas tentang penambahan produksi beras dari wilayah Sabang hingga Merauke sehingga mencapai pemenuhan permintaan dalam negeri.
“Saya sangat menghargai perkembangan teknologi di Indonesia. Terlebih lagi, hal ini membantu peningkatan hasil pertanian padi yang pada gilirannya memastikan pemenuhan kebutuhan makanan serta berpotensi untuk diekspor,” ungkap Menteri Pertanian Malaysia tersebut saat memberikan keterangan pers.
Karena itu, dia ingin terjadi pertukaran teknologi dan ilmu pengetahuan diantara keduanya. Dengan begitu dapat timbul hubungan saling memberi manfaat. Datuk nyaman membicarakan hal tersebut dengan aliran yang natural.
“Percakapan terjadi tanpa aturan karena seperti hubungan antara kakak dan adik, atau saudara. Kita mengidentifikasi beberapa keuntungan dari hal ini, belajar darinya, demikian pula sebaliknya,” ungkap Datuk Seri.
Dia menyatakan bahwa kerja sama diantara kedua belah pihak bakal tetap dilanjutkan. Terlebih dalam hal ini adalah antara Malaysian Agricultural Research and Development Institute (MARDI) dengan Kementerian Pertanian. Hal tersebut bertujuan untuk menciptakan manfaat yang saling menguntungkan bagi semua pihak. Dalam prosesnya, ada juga tukar-menukar pengetahuan serta metode baru.
Khususnya saat negara-negara ASEAN menghadapi tantangan global seperti perang tarif, serta hal-hal serupa. “Di antara kita yang tergabung dalam ASEAN harus memperkokoh kembali ikatan kekeluargaan di semua aspek karena kemungkinan besar kita bakal bertemu dengan situasi-situasi semacam yang sedang marak sekarang tentang aturan tarif baru yang tak pasti dari negara besar seperti AS dan lain-lain. Karena itu, kita pada tingkat ASEAN ini wajib memiliki kolaborasi yang lebih solid dan menyeluruh.” Demikianlah pembicaraan kami secara keseluruhan,” ungkap Datuk Seri.
Dalam pertemuan bilateral tersebut, disepakati bahwa salah satu cara utama untuk meningkatkan produksi beras di Indonesia adalah melalui modernisasi sektor pertanian menggunakan teknologi yang sesuai. Sehubungan dengan hal ini, baik Indonesia maupun Malaysia berencana untuk menukar teknologi serta ilmu pengetahuan guna mendapatkan keuntungan signifikan bagi kedua negara.
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar