Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » alternative energy » Generasi Ke-4 Energi Nuklir Siap Jadi Solusi Energi Bersih Masa Depan di Indonesia

Generasi Ke-4 Energi Nuklir Siap Jadi Solusi Energi Bersih Masa Depan di Indonesia

  • calendar_month 17 jam yang lalu
  • visibility 3
  • comment 0 komentar



.CO.ID – JAKARTA

.

Pengembangan tenaga nuklir sebagian dari energi-baru-terbarukan (EBT) dianggap bisa jadi pilihan bagi Indonesia dalam mencapai tujuan energi bersih atau Net Zero Emission (NZE).

Mengacu pada pernyataan dari dosen di Politeknik Teknologi Nuklir Indonesia (Poltek Nuklir) BRIN Anhar Riza Antariksawan, kita sekarang melihat berbagai kemajuan signifikan dalam bidang teknologi nuklir.

Satu di antaranya ditandai dengan peningkatan desain dan keamanan menggunakan teknologi pada pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN).

“Ini adalah masa ketika inovasi di bidang teknologi nuklir sudah mencapai generasi keempat. Kemajuan tersebut terlihat dari peningkatan pada konsep desain serta tingkat keselamatan yang diterapkan dalam penerapan teknologi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN),” ungkapnya melalui pernyataan tertulis, Senin (21/04).

Pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) tentu saja bermula dengan pembangunan PLTN generasi pertama pada kisaran tahun 1954.

PLTN generasi pertama berfungsi sebagai model uji coba awal yang dikembangkan untuk keperluan nuklir damai dan tidak bertujuan untuk tujuan bisnis.

Selanjutnya berkembang menjadi PLTN generasi II yang telah menerapkan teknologi terbaru, di mana penggunaan air sebagai sistempendingin dan moderator semakin mendominasi, serta memiliki karakteristik komersial.

“Generasi II adalah masa emas untuk PLTN,” katanya.

Berikutnya, PLTN generasi III dikembangkan dengan meningkatkan kapasitas tenaga, sistem keamanan, dan penyempurnaan mekanisme pembakaran. Selain itu, diterapkan juga sistem pasif yang mengandalkan prinsip-prinsip alami.

“Generasi ke-IV PLTN lebih revolusioner dan fleksibel. Namun, ada banyak peluang bagi penelitian lanjutan,” ungkap Anhar.

Anhar juga menyatakan keyakinannya bahwa Indonesia harus mempersiapkan energi nuklir sebagaimana diusulkan dalam rancangan strateginya untuk mewujudkan sistem energi yang ramah lingkungan atau ‘sistem energi tanpa emisi’.

Ini bisa direalisasikan melalui penguasaan teknologi, kreativitas, serta pembangunan kapabilitas tenaga kerja.

“Kerjasama di antara energi nuklir dan sumber daya energi yang dapat diperbaharui akan memperkokoh struktur green energy yang bertugas untuk menekan efek dari perubahan iklim,” katanya.

Sebelumnya, pembangunan energi nuklir lewat PLTN juga telah disebutkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Departemen tersebut telah menambahkan PLTN ke dalam Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) 2025–2034.

Menurut laporan, Anggota Dewan Energi Nasional (DEN) Agus Puji Prasetyono sudah menyatakan tentang pengidentifikasian sebanyak 29 tempat potensial yang direncanakan menjadi situs pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN), dengan tujuan mulai beroperasi tahun 2032.

“Yang pertama adalah lokasinya harus terbebas dari ancaman tsunami, yang kedua berada jauh dari gunung berapi, dan ketiga minimal 5 kilometer dari area sesar. Sesarmemang memiliki sejumlah garis-garis guncangan gempat tersebut,” ungkap Agus saat diwawancara di Jakarta beberapa hari yang lalu.

  • Penulis: andinesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less