Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » ai chatbots » Permintaan Maaf dan Terima Kasih ke ChatGPT Justru Menguras Energi dan Air Anda

Permintaan Maaf dan Terima Kasih ke ChatGPT Justru Menguras Energi dan Air Anda

  • calendar_month 15 jam yang lalu
  • visibility 3
  • comment 0 komentar

CEO OpenAI Sam Altman menyebutkan bahwa menggunakan frasa kesopanan seperti “tolong” dan “terima kasih” pada model ChatGPT bisa memakan biaya operasional mencapai jutaan dolar. Ini disebabkan karena peningkatan konsumsi daya yang membuat proses menjadi kurang efisien dari segi energi.

Pernyataan Altman itu merespons pertanyaan dari seorang user di X tentang jumlah energi listrik yang terbuang oleh perusahaan akibat perilaku ramah masyarakat terhadap produk mereka.

“Puluhan juta dolar digunakan secara efektif — Anda tak akan pernah tahu,” demikian kutipan dari Altman seperti yang dilaporkan Yahoo News pada hari Selasa, 22 April.

Sebaliknya, pakar telah menyimpulkan bahwa etika dalam berinteraksi dengan bot percakapan dapat membantu AI merespons Anda dengannya cara yang serupa. Setiap pesan yang dikirimkan ke ChatGPT, tanpa melihat betapa remeh atau kurang logisnya, mendesak AI untuk mulai memberikan tanggapan sepenuhnya di waktu nyata. Teknologi ini bergantung pada perhitungan superkomputer yang kuat dan bertambahnya muatan komputasi tersebut akan sangat banyak mengonsumsi energi listrik.

Model kecerdasan buatan sangat tergantung pada daya yang tersimpan di sentral data dunia, yang sekarang telah memakan sekitar 2% dari penggunaan tenaga listrik secara global. Berdasarkan laporan Goldman Sachs (GS), setiap permintaan ChatGPT-4 mengonsumsi listrik kurang lebih sepuluh kali lipat dibandingkan dengan penelusuran biasa di Google (GOOGL).

Berdasarkan data dari Washington Post, apabila satu dari setiap sepuluh pekerja di Amerika Serikat menggunakan GPT-4 secara mingguan dalam kurun waktu satu tahun, maka energi yang diperlukan akan sama dengan konsumsi listrik semua rumah tangga di Washington DC selama dua puluh hari.

Rene Hass, CEO perusahaan semikondukor ARM Holdings (ARM), baru-baru ini mengingatkan bahwa kecerdasan buatan (AI) bisa menyumbang sepertiga dari seluruh pemakaian listrik di AS pada tahun 2030. Saat ini, angkanya masih sekitar 4%.

Tanggapan yang ramah pun turut meningkatkan tagihan air di OpenAI. Air digunakan untuk mendinginkan server-server yang memproduksi data tersebut. Menurut sebuah penelitian dari Universitas California, Riverside, penggunaan GPT-4 dalam merespons 100 kata dapat menyedot sampai dengan tiga botol air. Demikian pula, tanggapan singkat seperti “sama-sama” bisa menguras sekitar 1,5 ons air.

  • Penulis: andinesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less