Konsumsi Kol: Inilah 5 Manfaat Kesehatan yang Mungkin Anda Lewatkan
- calendar_month Rab, 26 Mar 2025
- visibility 57
- comment 0 komentar

Andinesia – Kubis merupakan tumbuhan yang berada di bawah keluarga sayuran Brassica, yang mencakup brokoli, lobak, serta kubis Brussels.
Kubis bisa ditemui di berbagai penjuru dunia serta sering digunakan sebagai bahan pangan dan sayuran, bahkan juga di Indonesia.
Kubis merupakan tanaman makanan bernutrisi tinggi yang dipadati zat-zat gizi serta antioksidan yang powerful. Sejumlah studi mengungkapkan bahwa jenis sayuran ini bisa memberikan berbagai keuntungan bagi kesehatan manusia.
Berikut ini merupakan sejumlah penyakit yang dapat dicegah melalui konsumsi sayuran kubis:
1. Kanker
Kubis kaya dengan vitamin C, yakni zat antosida yang powerful serta sudah banyak dikaji untuk mengungkap kemungkinan manfaatnya dalam memerangi sel kanker.
Pada suatu studi tahun 2018 yang dipublikasikan dalam jurnal tersebut, disebutkan hal-hal penting tentang topik ini.
Molecules, kompound yang terdapat di dalam kol serta tumbuhan sejenisnya cruciferous
lainnya dikenal sebagai 3,3′-diindolylmethane.
Kemungkinan Manfaat Kubis dalam Menghindari Kanker Berdasarkan Riset
Komponen kimia ini diproyeksikan memiliki dampak pencegahan terhadap penyakit kanker, serta memberi indikasi bahwa mungkin akan digunakan di kemudian hari sebagai bahan pertahanan untuk menjaga jaringan normal tetap aman saat merawat pasien dengan kondisi kanker.
Selain itu, senyawa sulforaphane Dalam kubis juga dikenal dapat berperan sebagai lawan kanker yang mungkin saja cukup efektif. Penelitian selama 30 tahun terakhir secara konsisten menunjukkan bahwa mengonsumsi sayuran
cruciferous, termasuk kubis, dikaitkan dengan rendahnya risiko kanker.
2. Tekanan darah tinggi
Kubis adalah sayuran kaya kalium, yang disebut dapat membantu menurunkan tekanan darah tinggi, dan kubis merah menjadi sumber kalium yang baik, memberikan 9 persen dari kebutuhan nutrisi harian dalam porsi 178 gram.
Dilansir dari laman Cleveland Clinic, kalium adalah mineral dan elektrolit yang membantu tubuh mengontrol tekanan darah.
Kalium bisa membantu menurunkan tekanan darah Anda, sehingga mengurangi risiko terkena penyakit jantung.
Sebagai mineral dan elektrolit penting yang dibutuhkan tubuh agar berfungsi dengan baik, kalium membantu mengatur tekanan darah dengan melawan efek natrium dalam tubuh.
Kalium berfungsi dalam penghilangan sisa-sisa natrium lewat urine. Selain itu, kalium dapat melemaskan otot-otot pada dinding pembuluh darah, sehingga menekan tekanan darah.
3. Penyakit jantung
Kubis merah memiliki zat kuat bernama antosianin, yaitu pigmen tanaman yang tergolong ke dalam famili flavonoid.
Dikutip dari laman Healthline, sejumlah penelitian telah menemukan hubungan antara mengonsumsi makanan yang kaya akan pigmen ini dan penurunan risiko penyakit jantung.
Salah satunya penelitian pada 2013 yang melibatkan 93.600 wanita, para peneliti menemukan bahwa mereka yang mengonsumsi makanan kaya antosianin lebih banyak memiliki risiko serangan jantung yang lebih rendah.
Studi lain dari analisis 15 penelitian observasional memiliki temuan serupa, yang melaporkan bahwa peningkatan asupan flavonoid dikaitkan dengan risiko kematian akibat penyakit jantung yang jauh lebih rendah.
Kubis memiliki lebih dari 36 jenis antosianin yang kuat, sehingga menjadi pilihan luar biasa bagi kesehatan jantung.
4. Kolesterol tinggi
Kubis memiliki dua komponen yang telah dibuktikan dapat mengurangi tingkat kolesterol buruk (LDL), yaitu serat soluble dan sterolet tanaman.
Serat larut telah terbukti membantu menurunkan kadar kolesterol jahat dengan cara mengikat kolesterol di usus dan mencegahnya diserap ke dalam darah.
Kubis juga memiliki senyawa bernama pitoserol yang dapat membantu menurunkan kadar kolesterol buruk dengan cara memblokir penyerapan kolesterol dalam usus.
Di samping itu, kubis merah memiliki zat kuat bernama antosianin. Peningkatan konsumsi antosianin melalui makanan ternyata bisa membantu menurunkan tekanan darah serta tingkat kolesterol jahat LDL.
5. Masalah pencernaan
Kubis mengandung banyak serat tak larut yang baik untuk pencernaan. Jenis karbohidrat ini tidak bisa dipecahkan oleh tubuh dalam proses pencernaan.
Mengutip laman Health.com, Dua porsi kol parut segar tanpa dimasak memiliki jumlah serat mendekati 4 gram. Batasan asupan serat harian yang dianjurkan bagi orang dewasa berkisar antara 21-38 gram.
Mengonsumsi sayur kubis dapat membantu Anda mendapatkan lebih banyak serat dalam makanan.
Serat tidak larut kubis membantu menjaga sistem pencernaan tetap sehat dengan menambah massa tinja dan melancarkan buang air besar secara teratur.
Serat juga membantu Anda agar tetap kenyang dalam jangka waktu lama. Makanan berserat tinggi seperti kubis dapat meredakan sembelit, mengendalikan glukosa darah (gula), meningkatkan kesehatan usus, dan menurunkan kolesterol total.
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar