Pacar Tiba, Megawati Siap Melaju ke Puncak Kekuasaan dalam Cerita Legenda Merah Sparks
- calendar_month Rab, 9 Apr 2025
- visibility 43
- comment 0 komentar

– Cerita Megawati Hangestri dalam final Liga V Korea Selatan musim ini bukan sekadar mengenai skor, data statistik, atau pukulan yang dia lakukan. Namun lebih dari itu, cerita tersebut merupakan perjalanan tentang kasih sayang, pengharapan, serta kebulatannya untuk menciptakan catatan baru dalam sejarah.
Pemain asal Jember tersebut bakal beraksi dalam laga penentuan Championship Series V-League 2024-2025 antara Red Sparks dengan Heungkuk pada hari Selasa malam (8/4) di Incheon. Ia tak datang sendirian.
Berada di area tribun penonton dari pertandingan ketiga sampai kelima, merupakan Dio Novandra—pacar Megawati serta perenang finswimming nasional Indonesia.
Dukungan pribadi Dio, yang datang dari jarak sangat jauh di luar negeri, memberikan dorongan emosi tambahan kepada Megawati sehingga dia bisa tampil dengan percaya diri walaupun lutut kanan-nya sedang mengalami masalah.
Jika orang yang kami cintai memberikan dukungan langsung dari tribun, rasanya berbeda,” ujar Megawati setelah pertandingan keempat. “Hal itu menyemangati saya. Saya bisa meloncat lebih tinggi.
Walaupun agak sungkan ketika ditanyai tentang pacarnya, Megawati tidak membantah bahwa “emosi yang muncul saat seseorang yang kita cintai datang dan memberikan semangat” menjadikan tenaga baru untuknya.
Bahkan sesama timnya, Yeom Hye-seon, pernah bercanda, “Hai, konsentrasi! Ini bukan waktu yang tepat untuk berpacaran!”
Nyaris Lampaui Legenda
Pada keempat pertandingan final yang telah berlangsung, Megawati berhasil mengumpulkan 114 poin, jauh melampaui skor Kim Yeon-koung sebanyak 99 poin.
Apabila dia berhasil mengumpulkan 44 poin atau lebih pada pertandingan kelima, maka dia akan melampaui rekornya yaitu Madeleine Montaño, mantan bintang Red Sparks (dulu disebut sebagai KGC) yang pernah menyumbangkan total 157 poin selama lima pertandingan putaran final musim 2011-2012 — saat itu merupakan tahun terakhir tim tersebut meraih gelar juara.
Montaño merupakan ikon ketangguhan Red Sparks pada masa lampau. Saat ini, Megawati siap untuk mengambil alih warisan terhormat tersebut.
Sama seperti Montaño, Megawati memiliki tinggi badan sekitar 185 cm. Mirip dengan Montaño, dia bertanding di posisi opposite. Selayaknya Montaño pula, dia tak pernah ketakutan saat harus menembus blok dari tim lawan yang tinggi.
Megawati telah dikalahkan sebanyak 20 kali oleh lawannya dalam empat pertandingan final—jumlah ini cukup untuk meruntuhkan semangat juang siapa pun. Namun, dia tidak pernah menyerah. Di setiap reli dan setiap tembakan yang dilesakkannya, Megawati selalu berusaha dengan keras menuju zona bertahan Heungkuk.
Megawati merupakan atlet yang luar biasa,” pujian dari pelatih Go Hee-jin. “Meskipun keadaan lututnya saat ini, apa yang dilakukannya sangat istimewa. Ia pasti akan dikenal sebagai bagian penting dari sejarah V-League.
Diciptakan Berdasarkan Keyakinan dan Perasaan Bersyukur
Bukan hanya karena cintanya, kekuatan Megawati juga berasal dari tali persaudaraan di antara anggota tim. Pada wawancara setelah pertandingan keempat, dia bersikap rendah hati.
“Saya mampu berpendar karena dukungan dari semua teman satu timku. Setter Yeom Hye-seon selalu memberikan kepercayaan dengan mengarahkan bola krusial kepada saya, padahal aku sadar dirinya pun sedang lelah,” katanya.
Saya pun merasa sangat bersyukur kepada Coach Go, yang sudah memutuskan untuk memilihku. Tanpanya, aku tak akan bisa berada di posisi ini.
Megawati juga tidak besar kepala meski dielu-elukan media Indonesia. Dalam wawancaranya, ia tetap menjaga fokus dan emosi.
” Pelatih selalu menekankan untuk tidak tersulut emosi. Saya hanya berusaha mengendalikan perasaaan saya,” ungkapnya.
Terlepas dari apa pun hasilnya nantinya malam ini, ada satu fakta yang tidak dapat dibantah: nama Megawati Hangestri sudah terdengar hingga ke Korea. Dia berhasil mendorong Red Sparks, skuad yang selama 13 tahun belum mencicipi final, untuk kembali berada di posisi tertinggi kompetisi.
Dengan dukungan dari pasangan hidup, pengorbanan untuk menghadapi penderitaan, serta tekad yang tidak mudah goyah, Megawati telah melebihi status sebagai seorang “pemain kelas Asia” saja. Dia adalah bakal legenda. Dan pada malam ini, pertunjukannya berlangsung di Incheon.
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar