Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » disasters » Bibit Siklon 96S Dorong Gelombang Hingga 4 Meter di Perairan Ini

Bibit Siklon 96S Dorong Gelombang Hingga 4 Meter di Perairan Ini

  • calendar_month 23 jam yang lalu
  • visibility 3
  • comment 0 komentar





,


Jakarta


– Lembaga Meterologi, Klimatologi, dan Geofisika (

BMKG

) mengeluarkan peringatan awal terkait kemungkinan

gelombang tinggi

yang muncul akibat mobilitas

bibit siklon

96S berada di Samudera Arafura sebelum barat. Menurut prakira cuaca dari BMKG Furqon Alfahni, awal siklon tropis tersebut menyebabkan kenaikan tinggi ombak di beberapa wilayah lautan, dan hal ini diperkirakan akan terus berlangsung paling tidak sampai tanggal 14 April nanti.

“Potensi adanya ombak besar di sejumlah daerah itu bisa membahayakan keamanan navigasi,” ungkapnya dalam pernyataan tertulis Jumat, 11 April 2025.

Menurut data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), arah angin yang melanda daerah utara Indonesia saat ini adalah menuju barat-laut dengan kelajuan antara 4 sampai 22 knot. Sementara itu, pada area selatan, kecepatannya cenderung meningkat, dapat menyentuh puncak hingga 25 knot. “Kelajuan udara tertinggi diamati di Selat Maluku, Samudera Hindia di sebelah selatan Provinsi Banten hingga Nusa Tenggara Barat (NTB), juga di Laut Banda serta Laut Arafura,” jelas Furqon.

Bibit siklon 96S diyakin masih akan mempengaruhi cuaca di Indonesia sampai dengan hari Jumat malam ini. Berdasarkan laporan terkini dari BMKG, bibit siklon tersebut memiliki kekuatan angin tertinggi sebesar 25 knot yang sama dengan 46 kilometer per jam dan tekanan atmosfer minimalnya adalah 1001 hektopascal (hPa).

Peluang bahwa benih angin tersebut berkembang menjadi siklon tropis dalam waktu 24 jam mendatang termasuk dalam tingkatan rendah. Akan tetapi, kemungkinan meningkatnya hingga mencapai level sedang dalam interval 48 sampai 72 jam akan terjadi.

BMKG menegaskan kepada nelayan serta operator kapal untuk berhati-hati karena adanya ancaman ombak besar dengan ketinggian antara 2,5 sampai 4 meter di beberapa area Samudera Hindia. Ancaman ini mencakup wilayah Barat Aceh dan Barat Bengkulu. Selain itu, zona bahaya juga terdapat di bagian Selatan Banten, Pantai tengah Jawa, Wilayah timur Jawa, NTB, hingga Laut Arafuru sisi barat. Seperti halnya, jenis fenomena cuaca tersebut ditemukan pula di perairan Selatan Bali dan Selatan NTT.

BMKG dengan rutinitas memberi peringatan kepada nelayan untuk waspada terhadap kekuatan angin yang mencapai lebih dari 15 knot dan ombak yang melampaui ketinggian 1,25 meter. Selain itu, kapal-kapal barang juga diminta hati-hati karena bisa dipengaruhi oleh hembusan angin dengan kelajuan lebih dari 16 knot bersamaan dengan gelombang setinggi 1,5 meter atau lebih.

Terdapat pula peringatan kepada para pemimpin kapal feri agar berwaspada terhadap kecepatan angin yang melebihi 21 knot serta tinggi ombak yang lebih dari 2,5 meter. Sementara itu, komandan armada dengan ukuran besar, seperti kapal kargo dan kapal pesiar, diminta mengawasi kondisi saat kecepatan angin mencapai di atas 27 knot dan tinggi ombak melampaui 4 meter.

  • Penulis: andinesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less