Dampak Berbahaya dari Kelalaian dalam Mengganti Oli Mesin Motor Matic Timely
- calendar_month Sen, 21 Apr 2025
- visibility 48
- comment 0 komentar

Inilah Akibat Berbahaya dari Kelalaian dalam Menggantikan Minyak Mesin Sepeda Motor Matik Sesuai Jadwal
Inilah Konsekuensi Berbahaya dari Kelalaian dalam Menggantikan Minyak Mesin Motor Matic Secara Teratur
Berikut ini adalah konsekuensi dari pelumasan sepeda motor matic yang terlambat diganti. Pemilik kendaraan perlu mengetahui hal tersebut. Demikian saja.
/ Tips & Trick
ARSN 20 April, 14:45 WIB 20 April, 14:45 WIB
Untuk motor matic dengan performa superior, penting untuk menggantikan minyak mesin secara rutin.
Umumnya, interval untuk mengganti minyak mesin berkisar antara 1.500 hingga 2.000 kilometer.
Oli engine yang terlambat diganti memiliki potensi besar untuk menghancurkan mesin sepeda motor matic.
Ini terjadi karena minimnya pemeliharaan pengurauhan menyebabkan berbagai komponen dapat mengalami kerusakan.
“Betul, kalau jarang ganti oli atau sering telat gitu potensi piston macet sampai setang seher kena sangat besar,” buka pemilik bengkel Belloy’s Racing, M. Irawan.
Seperti yang kita ketahui juga, temperatur kerja mesin motor matic itu tinggi sehingga peran pelumasan atau oli mesin sangat dibutuhkan.
Oli mesin yang jarang diganti merusak mesin sehingga biaya pengganti akan besar.
Sekarang ini juga beberapa teknologi sudah menggunakan tekanan oli mesin seperti tensioner rantai keteng.
Jika oli sampai berkurang bisa dipastikan kinerja rantai keteng akan terganggu.
“Akan banyak sekali dampak yang ditimbulkan akibat oli mesin yang jarang diganti,” beber pria yang akrab disapa Beloy ini.
Biaya yang dibutuhkan hanya karena jarang ganti oli mesin bisa jutaan rupiah lho.
“Iya benar, kalau sampai banyak komponen yang rusak ya pasti harus belah mesin, dan cukup lumayan,” terangnya yang bengkelnya ada di Lampiri, Kalimalang, Jakarta Timur.
Berikut adalah beberapa konsekuensi serius dari mengabaikan pergantian oli mesin sepeda motor matic secara teratur.
Copyright 2025
Related Article
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar