Gunung Semeru Meletus 5 Kali Sehari, Kolom Abu Hingga 1.000 Meter
- calendar_month Sab, 19 Apr 2025
- visibility 16
- comment 0 komentar
, LUMAJANG –
Kegiatan gunung berapi dari Gunung Semeru yang terletak di Jawa Timur kembali mengalami peningkatan.
Pada pagi hari Rabu (16/4/2025), gunung tertinggi di Pulau Jawa ini dilaporkan meletus sebanyak lima kali dalam waktu 24 jam, dengan tiang asap yang mencapai ketinggian hingga seribu meter dari puncaknya.
Letusan kelima berlangsung pada jam 07.28 WIB.
Sebelumnya, erupsi terjadi pada pukul 00.54 WIB, 01.55 WIB, 05.11 WIB, dan 05.57 WIB.
Gunung Semeru mengalami erupsinya pada jam 07:28 Waktu Indonesia Bagian Tengah hari ini. Tinggi kolom letusannya diperkirakan mencapai kira-kira 1.000 meter di atas puncaknya, yang setara dengan 4.676 meter di atas permukaan laut,” jelas petugas Pos Pengawasan Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian, seperti dikutip dari Antara.
Lapisan abu yang teramati memiliki warna putih sampai kelabu dengan ketebalan bervariasi, menyebar ke arah utara dan timur laut sesuai dengan arah angin.
Erupsi itu pun direkam oleh seismogra dengan amplitudo puncak mencapai 22 mm dan berlangsung selama 123 detik. Ketinggian kolom letusan pada hari tersebut berkisar antara 500 sampai 1.000 meter, sementara penyebaran debunya mengarah ke barat daya, utara, serta timur laut.
Perhatian Bahaya Lahar dan Lava Api
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBA) memperingatkan masyarakat agar tetap waspada terhadap kemungkinan adanya awan panas erupsi, batu api, serta banjir lumpur, terutama di daerah sekitar aliran sungai yang sumbernya berasal dari puncak Gunung Semeru.
Beberapa daerah rawan meliputi:
- Besuk Kobokan
- Besuk Bang
- Besuk Kembar
- Besuk Sat
- Serta anak-anak sungai dari Besuk Kobokan
PVMBG tetap melakukan pemantauan terhadap kegiatan gunung berapi Semeru dan menyarankan kepada masyarakat untuk mengikuti instruksi petugas, serta langsung dievakuasi apabila ada peningkatan dalam aktifitasnya.
Gunung Semeru kini tetap dalam status Waspada atau Level II. Agar masyarakat terlindungi, PVMBG telah menyampaikan beberapa saran sebagai berikut:
- Kegiatan dilarang dilakukan di area bagian tenggara Besuk Kobokan dengan jarak 8 km dari titik tertinggi.
- Di area di luar radius itu, warga tidak boleh melakukan aktivitas sejauh 500 meter dari pinggir Sungai dikarenakan risiko hawa panas yang menyebar serta aliran lumpur panas dapat mencapai sampai dengan 13 kilometer dari titik letusan.
- Jarak sejauh 3 kilometer di sekitar kawah harus bebas dari kegiatan masyarakat untuk menghindari risiko terpapar oleh lempengan batu panas.
(*)
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar