Ide Membangun Sekolah Rakyat di Era Kebijakan Efisiensi Anggaran
- calendar_month Jum, 4 Apr 2025
- visibility 50
- comment 0 komentar
Dalam kondisi finansial yang membutuhkan pengeluaran secara bijaksana, mengambil keputusan untuk membuka sekolah dasar mungkin terlihat bertentangan dengan prinsip efisiensi anggaran.
Efisiensi anggaran biasanya dimaknai sebagai usaha untuk menekan biaya-biaya yang tak penting dengan tujuan memaksimalkan pemakaiandana yang ada.
Sebaliknya, bidang pendidikan adalah bagian krusial yang tak boleh dilewatkan dalam proses membangun sebuah negara. Sekolah untuk kalangan menengah bawah, yang utamanya berfungsi menyediakan jalan masuk ke pendidikan bagi mereka dengan kemampuan ekonomi terbatas, memiliki peranan signifikan dalam mendistribusikan kesempatan belajar secara merata.
Dalam kondisi pengurangan dana di berbagai bidang, muncullah pertanyaan tentang kesesuaian tindakan tersebut sebagai solusi efektif atau cuma sekadar keputusan politik untuk mendapatkan popularitas. Beberapa kelompok penduduk menganggap bahwa investasi dalam membangun institusi pendidikan bagi kalangan biasa pada periode ini dapat menambah bebannya secara finansial, khususnya tanpa adanya perencanaan pembiayaan yang transparan serta sustainabel.
Berkat keberadaan sekolah rakyat, orang dengan kemampuan finansial rendah memiliki kesempatan untuk memperoleh pendidikan berkualitas, yang nantinya dapat menambah kapabilitas sumber daya manusia serta tingkat produktivitas di waktu datang. Distribusi pendidikan yang sama rata akan menciptakan pekerja yang semakin mahir dan membantu dalam pengembangan perekonomian secara berkelanjutan.
Kekurangan siswa
Selama beberapa tahun belakangan ini, telah terdapat pergeseran besar pada pilihan masyarakat mengenai pendidikan dasar. Kian meningkatnya jumlah orangtua yang lebih cenderung memilih untuk menyekolahkan anak-anak mereka di SD swasta daripada SD negeri.
Menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS), ada penurunan jumlah murid di sekolah dasar negeri selama periode antara 2016/2017 sampai dengan 2022/2023. Di awal tahun tersebut, total murid SD negeri berjumlah 22.428.159 orang, tetapi kemudian angkanya turun menjadi 20.366.178 siswa pada akhir tahun pelajaran 2022/2023.
Justru, jumlah murid di sekolah dasar swasta mengalami pertumbuhan. Di tahun pelajaran 2016/2017, ada sekitar 3.189.919 murid yang terdaftar dan angka ini meningkat menjadi 3.710.333 murid pada tahun ajaran 2022/2023.
Salah satu poin penting yang menentukan keputusan para orangtua adalah mutu pengajaran dan sarana yang disajikan. Sekolah dasar swasta pada umumnya memberikan program studi yang beragam bersama dengan teknik belajar mengajar yang canggih (Aegustinawati & Sunarya, 2023).
Di samping itu, adanya fasilitas yang komprehensif memberi atraksi khusus bagi orangtua yang berharap menciptakan suasana pembelajaran optimal untuk buah hatinya. Semakin bertambahnya pengenalan tentang kebutuhan pendidikan bermutu, maka tidak segan-segan mereka merogoh kocek dalam-dalam guna memperoleh mutu pendidikan superior tersebut.
Meskipun demikian, fenomena tersebut juga menyebabkan akibat yang sangat signifikan. Kelangkaan siswa di Sekolah Dasar negeri bisa menimbulkan penutupan sekolah, sehingga akses ke pendidikan di sejumlah wilayah menjadi lebih terbatas lagi. Di samping itu, para pengajar dan staf pendukung di institusi-institusi yang tertekan harus merumuskan nasib kerja mereka dalam ketidakjelasan. Apabila tidak ditangani dengan langkah-langkah nyata, kesenjangan pembelajaran antara sekolah negeri dan swasta bakal makin lebar.
Berikutnya, apa tindakan yang dapat dilakukan untuk menyelesaikan persoalan tersebut? Pihak berwenang sebaiknya melaksanakan penilaian menyeluruh tentang faktor-faktor pokok yang membuat ketertarikan pada Sekolah Dasar negeri merosot. Membarui sistem pendidikan publik dengan memperkuat mutu pembelajaran serta sarana dan prasarana merupakan upaya vital guna menjaga daya saing mereka. Di samping itu, kampanye dan diseminasi informasi soal kelebihan-kelebihan dari sekolah negeri pun harus diperbaharui supaya orang-orang mulai memandang opsi ini secara serius lagi.
Apabila tak dilakukan tindakan nyata guna memadankan mutu pembelajaran antara institusi pendidikan publik dan privat, kesenjangan tersebut bakal terus bertahan dan bisa jadi ancaman bagi persebaran pendidikan di Tanah Air. Institusi pendidikan negeri perlu tetap menjaga posisinya sebagai fondasi penting yang menyajikan pelajaran bermutu kepada semua putra-putri bangsa, tanpa kecuali.
Gagasan Sekolah Rakyat
Presiden Prabowo Subianto merencanakan pembangunan Sekolah Rakyat yang akan dimulai pada tahun 2025. Ini direncanakan untuk diluncurkan saat tahun ajaran baru 2025-2026 dan sudah ada lebih dari 50 tempat yang bersiap mengimplementasikannya.
Program Sekolah Rakyat adalah inisiatif pendidikan tanpa biaya yang dikhususkan untuk anak-anak berasal dari rumah tangga tidak mampu serta sangat tidak mampu. Sasaran pokoknya ialah menyediakan peluang lebih besar kepada mereka agar dapat meraih pendidikan yang pantas dan berstandar tinggi.
Tetapi, mendirikan sebuah sekolah baru mengharuskan adanya dana yang cukup besar. Mulai dari pemilihan tanah, konstruksi bangunan, sampai persiapan fasilitas penunjang seperti laboratorium, perpustakaan, dan area bermain semua membutuhkan alokasi keuangan yang signifikan.
Di samping itu, terdapat pula beban tambahan berupa biaya pengadaan guru, staf administratif, dan kebutuhan operasional sekolah. Melihat besarnya anggaran tersebut, mengoptimalkan sarana pendidikan yang telah tersedia dapat jadi alternatif yang lebih bijaksana.
Di luar pembukaan kesempatan belajar, Sekolah Rakyat pun memiliki peluang untuk menurunkan tingkat dropout dan memperkuat kemahiran dasar anak-anak yang berasal dari keluarga tidak mampu.
Secara jangka panjang, kebijakan ini bisa memperkecil kesenjangan sosial dan ekonomi sambil mendukung stabilitas sosial serta perkembangan ekonomi yang lebih adil untuk semua orang.
Di seluruh wilayah, terdapat banyak sekolah dengan jumlah murid yang rendah. Menghadapi situasi tersebut, menggabungkan sejumlah sekolah untuk membentuk entitas pendidikan yang lebih besar dapat jadi jawaban atas permasalahan itu.
Rencana ini bukan saja dapat menekan biaya, namun juga memperbaiki kinerja operasional, misalnya dalam hal penugasan guru serta penggunaan sarana di sekolah.
Misalnya saja, bila dua sekolah kecil tersebut disatukan, maka dana yang tadinya terpisah untuk kedua sekolah itu bisa dipindahkan dan difokuskan pada peningkatan sarana prasarana di sebuah sekolah menjadi lebih baik.
Memendirikan sekolah baru tentu sangat diperlukan dalam berbagai situasi, terlebih di wilayah-wilayah yang belum memiliki fasilitas pendidikan yang cukup. Akan tetapi, apabila sekolah-sekolah yang sudah ada masih dapat disempurnakan, peningkatan mutu serta kemampuan dari sekolah tersebut akan menjadi pilihan yang lebih bijak dibanding mendirikan sekolah baru dengan biaya operasional yang mahal.
Berikut beberapa metode yang dapat diimplementasikan seperti memperbaharui infrastruktur sekolah, menggabungkan institusi dengan jumlah murid terbatas, menggunakan teknologi untuk mendukung proses belajar-mengajar, meningkatkan kompetensi guru, dan menerapkan pemakaian ruang sekolah menjadi lebih optimal.
Menggunakan metode ini, pemerintah bukan saja dapat mengefisiensikan belanja mereka, namun juga menjaga kualitas pendidikan bagi semua pelajar tanpa perlu merombak sistem dengan pembangunan institusi baru yang kemudian mungkin tak terlalu berdaya guna secara jangka waktu lama.
Rancangan untuk mendirikan Sekolah Rakyat merupakan ide positif, namun cara mewujudkannya harus dipertimbangkan ulang supaya lebih terarah dan hemat. Sebaiknya peningkatan mutu pada lembaga pendidikan yang telah ada diperioritaskan sebelum dilakukan pengembangan masif yang bisa menguras keuangan negara.
Melalui perencanaan yang baik serta metode yang sesuai, pendidikan bermutu untuk anak-anak dari latar belakang ekonomi terbatas masih bisa dicapai tanpa perlu mendirikan institusi pendidikan baru yang biayanya tinggi dan belum tentu merupakan jawaban paling efektif. (*)
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar