Infrastruktur EV Kurang Siap, Mobil Hybrid Lebih Sesuai untuk Pasar Jawa Timur
- calendar_month Sen, 21 Apr 2025
- visibility 14
- comment 0 komentar

– Produsen kendaraan listrik menyebutkan bahwa kondisi pasar di Jawa Timur memiliki perbedaan dibandingkan dengan Jakarta. Menurut mereka, teknologi hibrida cenderung lebih disukai oleh konsumen setempat. Akan tetapi, diperlukan upaya pendidikan agar dapat meniadakan ketidakpastian yang dimiliki para potensial pembeli dalam provinsi ini.
Gunardi Luwardi, Operation Manager dari PT Manang Sejahtera Abadi, menyebut bahwa potensi mobil hybrid sesungguhnya lebih menjanjikan daripada mobil listrik yang sepenuhnya menggunakan baterai atau dikenal sebagai full EV. Alasannya adalah karena fasilitas untuk kendaraan listrik di Surabaya serta area sekitarnya belum optimal saat ini.
“Seperti telah disebutkan, manfaat yang ditawarkan untuk pengemudi mobil listrik di Jawa Timur berbeda dengan di Jakarta. Tidak terdapat fasilitas seperti pengecualian dari peraturan plat nomor ganjil-genap,” jelasnya ketika memperkenalkan Jaecoo J7 di Surabaya beberapa minggu lalu.
Oleh karena itu, keuntungan memiliki plat strip biru untuk warga Jawa Timur kurang menarik dibandingkan dengan penduduk Jakarta. Meski demikian, ia menyebutkan bahwa pertumbuhan penerimaan kendaraan hybrid semakin meningkat meskipun di Jawa Timur. Hal ini disebabkan oleh fakta bahwa teknologi hybrid tentunya akan membantu dalam mencapai efisiensi performa mobil tersebut.
Pada saat ini, kata dia lagi, sejumlah produsen telah menghadirkan varian hybrid di berbagai seri produk mereka. Mayoritas konsumen cenderung lebih menyukai model hybrid. Apalagi, tambahnya, pada tahun tersebut pemerintah memberikan insentif spesifik bagi kendaraan jenis hybrid.
Oleh sebab itu, ia menambahkan Surabaya sebagai tempat peluncuran pendidikan bagi produk SUV Hybrid-nya. Walaupun belum menyampaikan harga pasti, ia menerangkan bahwa telah terkumpul 70 pesanan di kawasan Jawa Timur. Mayoritas pemesan adalah orang dari provinsi ini yang berkunjung ke Jakarta lantaran minati pada produk tersebut.
Dia memastikan bahwa pendidikan sangat penting diberikan dengan melihat variasi model hybrid yang tersedia di pasar. Ia menjelaskan bahwa teknologi SUV miliknya termasuk ke dalam kategori superhybrid dikarenakan kapabilitas baterainya yaitu 18,3 kilowatt hour (KWH), cukup untuk digunakan dalam perjalanan perkotaan. “Dengan pengisian daya penuh, mobil kami dapat mencapai jarak hingga 90 kilometer,” tandasnya.
Dia dilengkapi dengan mesin berkapasitas 1.500 cc serta tangki bensin sebesar 60 liter, ia menyebut bahwa jarak tempuh kendaraan dapat melebihi 1.300 kilometer per isi ulang bahan bakar dan charge baterai yang penuh.
Itu juga dikenal sebagai mencapai rata-rata konsumsi energi kendaraan sebesar 70 kilometer per liter. ‘Kelebihannya adalah mobil ini dapat sepenuhnya menggunakan tenaga listrik EV dan dengan mudah diisikan bensin jika tidak dapat dicharger. Semua fitur itu dapat beroperasi secara mulus tanpa merubah pengalaman berkendara,’ katanya.
(bil)
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar