Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » government » Korea Selatan Kaji Visa Panjang bagi Pahlawan Nasional Indonesia: Penyelamat Lansia dari Karhutla

Korea Selatan Kaji Visa Panjang bagi Pahlawan Nasional Indonesia: Penyelamat Lansia dari Karhutla

  • calendar_month Kam, 3 Apr 2025
  • visibility 50
  • comment 0 komentar

Jakarta – Kementerian Kehakiman Korea Selatan Pada hari Selasa, tanggal 1 April 2025, diberitakan bahwa mereka tengah mengkaji opsi visa tempat tinggal yang lebih lama bagi Sugianto, seorang warga negara Indonesia. WNI  yang dihormati sebagai pahlwan setelah menolong seorang lanjuk usia dari kebakaran hutan minggu lalu, Seperti dilansir media Korsel, dkilbo

Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Kim Seok-woo saat ini mengkaji tentang pengenaan visa F2 atau visa tempat tinggal berdurasi lama bagi Sugianto, seorang nelayan dari Indonesia yang telah menetap di Yeongdeok-gun dalam beberapa tahun belakangan.

Status kediaman permanen merupakan status yang ditawarkan oleh Menteri Hukum dan Ketertiban kepada individu yang terbukti telah menyumbangkan layanan istimewa bagi Republik Korea atau mempromosikan kepentingan umum negara tersebut.

Saat kebakaran hutan yang bermula di Uiseong tanggal 25 Maret menyebar ke Yeongdeok-gun, Sugianto, seorang pria berusia 31 tahun, bersama dengan Kepala Desa Nelayan Myung-shin keliling kampung. Tujuannya adalah untuk memperingatkan warga tentang adanya api besar tersebut. Dia teriak-teriak agar para penduduk dapat dievakuasi sesegera mungkin.

Selama prosedurnya, dia menggendong seorang warga lanjut usia berumur 90 tahun dan memiliki keterbatasan dalam bergerak hingga ke pantai, tepatnya menuju area pecahan ombak di hadapan desa tersebut yang jaraknya mencapai 300 meter.

Sejak jam telah menunjukkan waktu dini hari, mayoritas penduduk sedang terlelap, oleh karena itu Sugianto bersama dengan ketua desa bergegas dari satu tempat tinggal ke tempat lainnya guna memberitahu tentang insiden kebakaran hutan tersebut.

Sugianto berseru, “Nenek, ada kebakaran di pegunungan, kita harus segera melarikan diri.”

Warga berumur 90 tahun lebih yang berhasil dievakuasi menyampaikan, “Tanpa bantuan dia, kita pasti sudah meninggal. Saya sempat tertidur sambil menonton televisi namun bangunkan oleh teriakan api diluar. Ketika saya membuka mata, lihat Sugianto menggendongku dipundaknya saat mencoba keluar dari rumah.”

Melihat ke masa lalu, Sugianto menyampaikan, “Saya kurang yakin tentang betapa jauhnya kami berlari bersama kepala desa nelayan tersebut. ‘Cepat,’ katanya,” kemudian saya menggendong nenek yang terbangun dan turun dari bukit, namun rasa takut menjalar saat saya melihat adanya api di warung persis di hadapan saya.

Ia sudah tinggal di Korea Selatan selama delapan tahun, masuk ke negeri tersebut menggunakan visa pekerjaan dan sempat menjadi kru kapal. Di tanah air yang jauh di Indonesia, ia meninggalkan sang istri dan anak laki-lakinya yang baru berumur lima tahun.

Sugianto menyampaikan, “Korea sangat saya sukai. Terutama, warga di sana bagaikan keluarga yang erat.”

Tigahun setelah itu, akhirnya saya perlu pulang lagi. Saya mendapat panggilan dari isteri saya di desa asal kami dan dia berkata kalau dia sangat bersyukur. Saya juga merasa tersanjungan sebab tak ada siapa pun cedera saat karhutla tersebut.

Warganya mengungkapkan, “Apabila keduanya tak membantu, penduduk desa kiranya bakal menghadapi situasi sulit. Aku harap aku tetap bisa melanjutkan pekerjaanku serta menjalani kehidupan bersama lelaki hebat dan bertanggung jawab itu.”

Berkat bantuan Sugianto, 60 warga desa berhasil diselamatkan dan tidak ada satupun mengalami luka karena kebakaran hutan.

  • Penulis: andinesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less