Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » business » Menko Airlangga: Keuntungan Memiliki Bank Emas RI di Tengah Perang Tarif Trump

Menko Airlangga: Keuntungan Memiliki Bank Emas RI di Tengah Perang Tarif Trump

  • calendar_month Jum, 11 Apr 2025
  • visibility 4
  • comment 0 komentar

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan bahwa Indonesia diberkati dengan adanya layanan bank emas saat harga logam mulia naik karena perang tarif yang dimulai oleh Presiden AS Donald Trump. Kebijakan tariff ini telah mendorong penurunan nilai sebagian besar komoditas global.

“Penurunan itu dikarenakan adanya ketakutan di kalangan pasar mengenai pengurangan permintaan global serta gangguan pada jaringan pasok internasional,” kata Airlangga di Jakarta, Rabu (9/4).

Dia menggarisbawahi bahwa harga minyak dunia tipe WTI sudah merosot sebesar 29,67% secara year-on-year (yoY) hingga mencapai angka US$ 60,89 per barel. Di samping itu, harga batubara turun sekitar 24,86% dalam skala tahunan menjadi berada di kisaran US$ 97 per ton. Sementara itu, kedelai ikut melemah dengan persentase 17,41%, diperdagangkan pada posisi US$ 975,8 per bushel, serta CPO jatuh sebesar 4,56% secara tahunan pada titik US$ 954,44 per ton.

Pada saat yang sama, harga emas tetap bergerak ke arah peningkatan pasca pengungkapan tarif oleh Trump. Pada tingkat global, nilai emas telah meningkat sebesar 26,74% dibandingkan periode tahun sebelumnya menjadi sekitar US$ 2.980,9 per troy ounce. Mengacu pada situasi ini, Airlangga menyatakan bahwa peluncuran layanan bank emas di Indonesia pada akhir Februari 2025 silam adalah langkah yang sangat tepat. Ini karena posisi emas sebagai salah satu bentuk aset “safe haven”.

  • Perang Dagang Memanas, Harga Minyak Jatuh ke Level Terendah dalam 4 Tahun
  • Menteri KKP: Diskusi Tentang Tarif Impor Untuk Melindungi Daya Saing Industri Perikanan
  • Tarif Perdagangan Trump Meningkatkan Bea Impor Produk China Sebesar 104%, Efektif Hari Ini

“Maka Bapak Presiden melakukan peluncuran bank logam mulia pada waktunya, karena emas merupakan komoditas yang tidak terpengaruh oleh resesi. Tempat berlindung aman memiliki dua aset yaitu dolar Amerika Serikat dan emas, serta kita mempunyai emas, jadi kita memiliki ketahanan yang solid,” katanya.

Sekarang ini, Presiden Prabowo Subianto telah memperkenalkan Bank Emas atau Bullion Bank sebagai institusi pertamanya di Indonesia. Bersamaan dengan peresmian tersebut, kedua badan berikut akan menerima lisensi untuk menjalankan bisnis logam mulia. Kedua organisasi yang telah diberikan persetujuan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), termasuk hak operasional logam mulia, yakni PT Pegadaian pada tanggal 23 Desember 2024 serta PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS) pada tanggal 12 Februari 2025.

Sebelum memberikan izin usaha kepada BSI dan Pegadaian, OJK sudah mengeluarkan Peraturan OJK (POJK) Nomor 17 Tahun 2024 terkait Pelaksanaan Kegiatan Usaha Bullion di bulan Oktober tahun tersebut. Aturan ini adalah hasil dari UU No. 4 Tahun 2023 yang berjudul Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan atau biasa disingkat sebagai P2SK.

Peraturan tersebut menetapkan bahwa badan usaha perbankan harus bisa menjalankan aktivitas bisnis logam mulia. Logam mulia sendiri mencakup penyimpanan emas, pendanaan berbasis emas, transaksi emas, serta penitipan emas atau hal-hal lain yang dijalankan oleh institusi ini.

  • Penulis: andinesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less