Menteri Luar Negeri Konfirmasi: Jokowi Akan Hadir Sebagai Utusan Khusus di Pemakaman Paus Fransiskus
- calendar_month Kam, 24 Apr 2025
- visibility 11
- comment 0 komentar

– Mantan Presiden ke-7 Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), diperkirakan akan bergabung dalam tim pengantar khusus dari Presiden Prabowo Subianto guna menghadiri pemakaman Paus Fransiskus. Beberapa individu tambahan juga sedang dipertimbangkan selain Jokowi.
Menteri Luar Negeri (Menlu) Sugiono mengkonfirmasi pernyataan itu. Dia menyebutkan bahwa Prabowo bersiap untuk mengirim seorang duta istimewa dengan tujuan menghadiri upacara pemakaman Paus Fransiskus yang dijadwalkan pada hari Sabtu (26/4) pukul 10:00 waktu lokal.
“Salah satu yang direncanakan kemarin adalah Bapak Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo,” kata Sugiono setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri Estonia Margus Tsahkna di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, pada hari Rabu (23/4).
Di antara kandidat selain Jokowi, terdapat juga nama Wakil Menteri Keuangan Thomas Djiwandono dan mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Ignasiustusan Jonan. Alasan mengapa nama Thomas dipertimbangkan karena pernah menjabat sebagai Ketua Umum Panitia Perayaan Natal Nasional 2024. Di sisi lain, Jonan berperan sebagai kepala tim untuk kunjungan Paus Fransiskus ke Indonesia pada bulan September tahun 2024 silam.
Namun demikian, menurut Sugiono, daftar orang-orang yang ditunjuk sebagai duta-duta untuk hadir dalam makan malam Paus Fransiskus di Vatikan belum bersifat tetap. Akhirnya, presidenlah yang nanti akan menentukan siapa-siapa saja yang bakal ikut serta. Intinya adalah, semua pihak tersebut pastilah telah sampai di Vatikan sebelum prosesi pemakaman kepausan dimulai.
“Saya kira keputusan akan dibuat hari ini. Semoga mereka bisa sampai di sana sebelum prosesi ( pemakaman, red),” jelasnya.
Sebagaimana dilaporkan sebelumnya, Paus Fransiskus wafat pada Senin, 21 April 2025, setelah menjalani perawatan di Rumah Sakit Gemelli mulai tanggal 14 Februari 2025. Kepala Gereja Katolik tersebut didiagnosa terkena bronkitis yang kemudian berkembang menjadi pneumonia bilateral pada 18 Februari dan akhirnya menurun dalam kondisi kesehatannya usai berada di rumah sakit selama 38 hari. Setelah itu, beliau pulang sementara ke kediamannya di Vatikan yakni Casa Santa Marta guna proses penyembuhan lebih lanjut.
Berikutnya, dia juga ikut serta dalam ibadah Paskah di Vatikan pada hari Minggu. Akan tetapi, esok harinya, pihak Vatikan menyatakan bahwa sang Paus, yaitu tokoh ke-266 gereja Katolik tersebut, telah wafat.
Vatikan sudah menetapkan sembilan hari berkabung. Upacara pemakaman jenazah akan dilangsungkan pada tanggal 26 April, yang Jumat. Kardinal Giovanni Battista Re, sebagai ketua Dewan Kardinal Takhta Suci, akan menjadi pemandu upacara tersebut. Hadir dalam acara itu adalah para patriarch, kardinal, arcybishop, bishop, serta pastor dari berbagai penjuru dunia.
Presiden AS Donald Trump, Presiden Prancis Emmanuel Macron, serta Pangeran William direncanakan akan menghadiri secara langsung upacara peringatan untuk sosok terkenal tersebut yang dikenal atas kebaikan hatinya.
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar