Breaking News
light_mode
Trending Tags
Beranda » disasters » Negosiasi Nuklir Terancam: Ledakan di Pelabuhan Iran, Israel Cepat-cepat Tolak Dugaan Gas Beracun

Negosiasi Nuklir Terancam: Ledakan di Pelabuhan Iran, Israel Cepat-cepat Tolak Dugaan Gas Beracun

  • calendar_month 15 jam yang lalu
  • visibility 2
  • comment 0 komentar

.TEHERAN – Pembicaraan mengenai perjanjian nuklir antara Iran dengan Amerika Serikat yang berlangsung di Oman terganggu akibat adanya insiden peledakan di Iran. Kegiatan diskusi awalnya fokus pada aspek-aspek teknikal seperti proses pemurnian uranium dan volume hasil produksi, namun kemudian arah pembicaraannya bergeser kearah insiden-ledakan tersebut.

Paling tidak 18 jiwa meninggal dunia dan sekitar 750 lainnya luka-luka akibat dari suatu letusan hebat pada hari Sabtu di dermaga Shahid Rajaee di Bandar Abbas, Iran bagian tenggara. Sebuah saluran berita asal Israel mencatat bahwa para petinggi Israel menyangkal adanya campur tangan Tel Aviv dalam insiden tersebut.

Pada saat senja datang, regu tanggap darurat meneruskan usaha mereka dalam mengatasi kebakaran yang terjadi di dermaga paling besar negeri tersebut.

Ledakan itu terjadi sekitar tengah hari (08:30 GMT). Lebih dari beberapa jam setelah kejadian, televisi pemerintah mengonfirmasi bahwa tim darurat mengalami kesulitan memadamkan api karena angin kencang.

Bea cukai otoritas pelabuhan menyebutkan bahwa truk-truk sudah dipindahkan dari lokasi itu dan halaman untuk container di mana letusan terjadi mungkin memuat “benda-benda berisiko tinggi serta zat-zat kimia.”.

Gubernur Kota Bandar Abbas di Iran menyebutkan bahwa sekolah-sekolah akan tutup total pada hari Ahad akibat ledakan yang terjadi di Pelabuhan Rajaee. Sementara itu, Kementerian Kesehatan Iran meminta warga provinsi Hormozgan agar tinggal di dalam rumah hingga adanya pengumuman selanjutnya lantaran ada penyebaran gas berbahaya setelah kejadian meledaknya Pelabuhan Rajaee tersebut.

Pejabat penanganan darurat lokal menyampaikan pada stasiun TV negara bahwa penyebab dari peristiwa itu ialah ledaknya sejumlah peti kemas yang berada di daerah pelabuhan Shahid Rajaee. Mereka saat ini tengah memindahkan para korban cedera menuju fasilitas kesehatan terdekat.

Insiden meledaknya terjadi pada awal ronde ketiga pembicaraan nuklir antara Iran dan Amerika Serikat di Kesultanan Oman. Media milik pemerintah menyampaikan bahwa “ketidaktelitian dalam penanganan zat yang bisa terbakar menjadi penyebab utama” dari kejadian ini.

Media di Iran mengabarkan bahwa ledakan tersebut pecahkan jendela hingga ke area beberapa kilometer away, sementara klip video yang tersebar online memperlihatkan awan asap melayang-layang usai insiden ledaka tersebut.

Kantor Berita Fars menyatakan bahwa suara ledakan terdengar di Pulau Qeshm, yang berada sekitar 26 kilometer di selatan Bandar Abbas.

Perintah investigasi

Wakil Presiden Pertama Mohammad-Reza Aref sudah diberi informasi tentang akibat ledakan besar yang terjadi di Pelabuhan Shahid Rajaee di Bandar Abbas dan memberikan perintah segera agar ada penanganan yang cepat dan menyeluruh atas kejadian itu.

Dalam percakapan telepon pada hari Sabtu dengan Gubernur Provinsi Hormozgan Mohammad Ashouri, Aref menginstruksikan otoritas setempat untuk melaksanakan investigasi mendalam dan cepat tentang sumber ledakan serta derajat kerusakannya. Dia juga mementaskan kebutuhan akan bantuan bagi para korban cedera dan perlindungan keluarga mereka yang tertimpa musibah tersebut.

Di samping itu, Aref menggarisbawahi pentingnya memperkokoh tatacara keamanan di seluruh dermaga dan instalasi industri di Provinsi Hormozgan agar dapat mencegah insiden semacam ini terulang di kemudian hari. Otoritas yang bertanggung jawab sudah diperintahkan untuk menerapkan sejumlah besar aturan demi mereduce tingkat bahaya serta melindungi keseluruhan proses operasional.

Dalam percakapan telepon terpisah dengan pimpinan Bulan Sabit Merah Iran (IRCS) yaitu Pir-Hossein Koulivand, Aref menekankan agar IRCS mengaktifkan seluruh potensi bantuan yang ada untuk membantu para korban serta memastikan korban cedera langsung dirujuk ke fasilitas kesehatan demi mendapat penanganan tepat. Sementara itu, Koulivand menyatakan bahwa organisasi tersebut telah dilengkapi dengan alat-alat yang diperlukan untuk bisa merespons situasi darurat dan memberi pertolongan medis bagi pihak yang terdampak.

Kecelakaan memilukan di Pelabuhan Shahid Rajaee menyebabkan setidaknya lima korban tewas dan lebih dari 700 luka-luka. Usaha pencarian selamat dan restorasi masih dalam proses, sementara otoritas terus menganalisis kondisi tersebut serta membantu para pengaruh kejadian ini.

Belasungkawa

Menteri Luar Negeri Turki mengungkapkan belasungkawa dari negerinya kepada pemerintah serta masyarakat Iran terkait insiden meledaknya Dermaga Shahid Rajaee.

Pada saat berbicara melalui panggilan telepon dengan Menteri Luar Negeri Abbas Araqchi, Menteri Luar Negeri Turkmenistan mengekspresikan dukungan serta bela sungkawanya untuk pemerintahan dan warga negara Iran terkait insiden meledaknya pelabuhan Shahid Rajaee yang ada di dekat Bandar Abbas di bagian selatan Iran.

Menyampaikan ucapan duka cita dari sekutunya di Turkmenistan, Araqchi mengatakan bahwa pihak berwenang Iran telah berusaha maksimal dalam mendukung para korban.

Paling tidak lima individu meninggal dunia dan sekitar 700 orang cedera akibat serangan ledak yang dahsyat menimpa Pelabuhan Shahid Rajaee di dekat Bandar Abbas di bagian selatan Iran.

Kecelakaan tersebut terjadi pada hari Sabtu, mengakibatkan kerusakan di wilayah sekitarnya serta berdampak pada sejumlah pabrik di Bagian Barat Bandar Abbas.

Laporan awal mengindikasikan adanya ledakan dari sebuah truk tangki gas. Klip video yang tersebar online memperlihatkan asap pekat bertebaran di lokasi peristiwa tersebut.

  • Penulis: andinesia

Komentar (0)

Saat ini belum ada komentar

Silahkan tulis komentar Anda

Email Anda tidak akan dipublikasikan. Kolom yang bertanda bintang (*) wajib diisi

Rekomendasi Untuk Anda

expand_less