Perbedaan Mendasar Antara Teori Evolusi Darwin, Lamarck, dan Weismann
- calendar_month Sab, 19 Apr 2025
- visibility 47
- comment 0 komentar

Perbedaan antara konsep Lamarck dan Darwin bisa dipahami melalui penjelasan mereka tentang evolusi jerapah. Misalkan, adaptasi panjang leher jerapah untuk mencapai dedaunan pada pohon yang tinggi adalah ilustrasi dari proses evolusi tersebut.
Secara keseluruhan, evolusi merupakan transformasi bertahap pada organisme sepanjang waktu, yang membantu mereka menyesuaikan diri dengan habitatnya. Konsep teori evolusi ini terus berkembangan dan menjadi sumber bagi banyak diskusi saintifik.
Satu debat yang lumayan terkenal mencakup ide-ide
Charles Darwin
, Jean-Baptiste Lamarck, serta Weismann. Kemudian, apakah ada perbedaan antara teori evolusi Darwin, Lamarck, dan Weismann?
Perbedaan Antara Teori Evolusi Darwin dengan Lamarck
Perbedaan teori
evolusi
Darwin dan Lamarck memiliki perbedaan dalam cara mereka memandang proses evolusi. Salah satu konsep yang bertentangan antara kedua ilmuwan tersebut berkaitan dengan teori evolusi jerapah.
Berikut adalah rangkuman tentang perbandingan antara pandangan Darwin dengan Lamarck terhadap spesies jerapah.
1. Teori Darwin
Menurut Charles Darwin,
jerapah
memiliki leher panjang karena
berevolusi
akibat persaingan makanan saat seleksi alam. Jerapah dengan leher pendek tidak mampu bertahan hidup dan jumlahnya terus berkurang sehingga yang dapat bertahan hidup adalah jerapah berleher panjang.
2. Teori Lamarck
Jean-Baptiste Lamarck menyebutkan bahwa perubahan pada seekor individu bisa diteruskan ke generasi setelahnya. Menurut teori Lamarck, jerapah dahulu memiliki leher yang singkat, namun seiring upaya mereka untuk mencapai dedaunan di ujung tinggi pohon, lambat laun leher mereka pun berkembang lebih panjang.
Lamarck menyatakan bahwa spesies terus menyesuaikan diri dan berkembang untuk memenuhi kondisi sekitar mereka. Akan tetapi, Lamarck gagal memberikan bukti yang kuat tentang cara proses ini berlangsung.
perubahan
ini terjadi.
Perbedaan Antara Teori Evolusi Lamarck dengan Weismann
August Friedrich Leopold Weismann merupakan seorang ilmuwan biologi asal Jerman yang turut mengkaji tentang pertumbuhan dan evolusi. Ia memiliki pandangan berseberangan dengan Lamarck; Weismann menekankan bahwa proses evolusi sangat terkait erat dengan konsep warisan genetik atau penerusan sifat-sifat dari satu generasi ke generasi selanjutnya.
Berikut beberapa pembeda antara teori Lamarck dengan Weismann.
1. Bagaimana Mendapatkan Warisan Karakter
Lamarck menyatakan bahwa proses evolusi terjadi akibat penerusan karakteristik yang berasal dari lingkungan sekitar. Tambahan lagi, Lamarck meyakini bahwa perubahan pada organisme dapat diwariskan kepada generasi selanjutnya.
individu
bisa diteruskan kepada generasi berikutnya melalui sel somatik.
Sebaliknya, Weismann mengemukakan bahwa perkembangan evolusi disebabkan oleh elemen-elemen genetika atau penerusan ciri-ciri genetik. Ia menegaskan bahawa data hanya diturunkan melalui sel-sel germinate ( sperma/ ovum ), dan tidak lewat sel somatik.
2. Terdapat Anggota Badan yang Tidak Lagi Ada
Lamarck meyakini bahwa bagian tubuh atau ciri-ciri yang dipakai secara rutin akan memperbaiki dirinya, sementara komponen tubuh atau karakteristik yang jarang digunakan bisa mengecil dan mungkin lenyap sama sekali. Di sisi lain, Weismann mengemukakan pandangan bahwa modifikasi pada Organisme tercipta lewat pergantian dalam bahan genetika yang selanjutnya ditransmisikan kepada generasi mendatang.
3. Keberadaan Faktor Pemilihan Alami
Lamarck tidak mengemukakan teori seleksi alam, sedangkan Weismann mendukung teori seleksi alam yang dikemukakan oleh Darwin. Weismann beranggappan seleksi alam dapat menyebabkan mutasi genetik dan mendorong evolusi agar mahluk hidup dapat bertahan pada perubahan lingkungan.
Kesimpulan Teori Evolusi Darwin, Lamarck, dan Weismann
Berikut adalah rangkuman dari perbedaan kesimpulannya
teori evolusi
Darwin, Lamarck, dan Wismann.
1. Ringkasan Teori Evolusi Darwin
Teori evolusi yang diajukan oleh Darwin disebut juga sebagai teori seleksi alam. Teori ini mencakup dua konsep utama: pertama, bahwa spesies saat ini merupakan hasil perkembangan dari jenis-jenis nenek moyang di masa lalu; dan kedua, proses pembentukan spesies tersebut melalui mekanisme seleksi alam.
Berdasarkan teori Darwin, ukuran leher giraffe dapat dianggap sebagai ilustrasi dari prinsip persaingan hidup.
2. Ringkasan Teori Evolusi Lamarck
Berikut ini adalah inti pemikiran dalam teori evolusi Lamarck:
- Makhluk hidup sederhana merupakan leluhur bagi organisme kompleks dan sempurna.
- Organisme akan terus mengadopsi dan memperbarui dirinya sesuai dengan sekitarnya.
-
Organ yang mengalami
perubahan
karena terus-menerus dipakai dan berkembang makin sempurna. Sedangkan organ yang tidak diperlukan lagi perkembangannya akan menurun, dan akhirnya rudiment (teori use and disuse). - Proses evolusi biologis berlangsung akibat variasi-variasi yang dipicu oleh faktor-faktor eksternal dan mampu diwariskan kepada generasi selanjutnya.
3. Ringkasan Teori Evolusi Weismann
Weismann berpendapat bahwa karakteristik leher panjang atau pendek pada jerapah diatur oleh gen. Dia menjelaskan bahwa gen yang mempengaruhi leher menjadi lebih panjang bersifat dominan, sementara gen yang berkaitan dengan leher pendek memiliki sifat resesif.
Maka dari itu, jerapah dengan leher panjang adalah hasil turunan yang memiliki gen homozigot dominan atau heterozigot.
Sebaliknya, karakteristik homozigot resesif ditemukan pada jerapag bertubuh pendek. Jerapah bertubuh pendek yang memiliki gen homozigot resesif gagal menyesuaikan diri dengan sekitarannya dan pada akhirnya menjadi punah.
Teori evolusi Weismann berperan sebagai patokan dalam pengembangan teori evolusi modern yang kini menjadi fondasi bagi pemahaman tentang teori mutasi genetika terkini.
Perbedaan Antara Teori Evolusi Lamarck, Weismann, dan Darwin
Apabila dikomparasi, teori Lamarck, Darwin, serta Weismann mempunyai perbedaan seperti di bawah ini.
1. Teori Lamarck dan Darwin
Lamarck berpendapat bahwa bagian tubuh yang terus-menerus dipakai akan semakin membesar, sementara yang tidak pernah atau jarang digunakan akan merosot. Menurut teorinya, modifikasi ini bisa diteruskan kepada generasi setelahnya.
Sebagai contoh, jerapah yang selalu mengulurkan lehernya untuk menjangkau dedaunan di ketinggian akan mempunyai leher yang lebih panjang, serta ciri tersebut dapat diturunkan kepada generasi berikutnya.
Sebaliknya, Darwin menyatakan bahwa proses evolusi berlangsung melalui mekanisme seleksi alam. Jerapah dengan leher yang panjang lebih bisa mengakses makanan dari pohon-pohon tinggi, oleh karena itu mereka selamat dan bereproduksi, sedangkan jerapah dengan leher pendek kurang berhasil dalam persaingan tersebut dan akhirnya musnah.
2. Teori Weismann serta Darwin
Weismann menyokong teori Darwin tetapi menggarisbawahi bahwa modifikasi akibat kondisi sekitar (seperti variasi dalam tubuh) tak akan diturunkan. Dia memperjelas bahwa perkembangan spesies berlangsung lewat proses seleksi alami yang bertumpu pada komponen genetik.
Gen untuk leher panjang bersifat dominan, sementara gen untuk leher pendek adalah resesif dan kurang dapat beradaptasi, sehingga cenderung punah.
3. Teori Lamarck dan Weismann
Lamarck berpendapat bahwa modifikasi tubuh karena penyesuaian diri dapat diturunkan ke generasi selanjutnya. Sebagai ilustrasinya, antelop bersarang bermula dari leluhurnya yang tidak memiliki sarang namun kerap menggunakan tanduk hingga kemudian memunculkan tanduk tersebut dan mewaruskannya kepada keturunan.
Weismann menyangkal ide tersebut dan mengonfirmasinya melalui percobaan dengan menggunakan tikus. Walau ekor tikus dipotong dalam kurun waktu 21 generasi, keturunan mereka masih memiliki ekor, yang menunjukkan bahwa modifikasi pada tubuh tidak diwariskan kepada generasi berikutnya.
bertentangan
dengan teori Lamarck.
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar