Playoff Liga Voli Korea – Panggilan dari Indonesia Kuatkan Tim Baru Red Sparks Gabung dengan Megawati dan Rekan-rekannya, Memperebutkan Final untuk Pertama Kalinya
- calendar_month Sen, 31 Mar 2025
- visibility 36
- comment 0 komentar

Di Andesia ada seorang atlet yang diatur pindah ke klub tertentu sebagai ganti atas agen bebas, namun kini sedang bertanding di partai final turnamen untuk kesempatan pertamanya dalam karirnya.
Tim Daejeon JungKwanJang Red Sparks yang diasuh oleh koach Ko Hee-jin berhasil mengalahkan Suwon Hyundai E&C Hillstate dengan skor 3-1 pada laga ketiga babak semifinal play-off di Suwon Indoor Gymnasium, Jumat (29/3/2025).
Tim yang pertama mendapatkan 2 kali kemenangan akan maju ke babak final Liga Voli di Korea.
Dengan catatan unggul 2 kali menang dan hanya sekali kalah, Red Sparks akhirnya sukses mencapai babak final turnamen ini untuk pertama kalinya setelah jeda selama 13 tahun sejak era musim 2011-2012.
Pada saat tersebut, sorotan tertuju pada Han Yu-mi dari KBSN Sports, Chang So-yeon sebagai pelatih tim Pepper Savings Bank, Kim Se-young yang menjabat sebagai pelatih di Heungkuk Life Insurance, serta mantan atlet Han Su-ji dan Myeong-ok Lim dari Korea Expressway Corporation.
Pada musim tersebut, monster Madeleine Montano Caicedo menguasai Liga Voli di Korea.
Yeum Hye-seon, Noh Ran, Park Hye-min, dan Lee Ye-dam tidak termasuk dalam daftar pemain domestik yang tampil di partai puncak.
Pemain ini membuat debutnya dengan nama Pyo Seung-ju yang merupakan outside hitter. Dia masuk ke dunia profesional melalui posisi pick utama pada draf tahun 2010 bagi para pemula, namun hingga kini belum ada pengalamannya dalam partai final kompetisi.
Di luar musim ini, dia hanya tampil sebanyak empat kali di fase play-off selama 14 tahun membela tim-tim seperti Gimcheon Korea Expressway, GS Caltex, dan IBK Altos.
Yang paling baru adalah pada musim 2020-2021 saat dia bermain untuk IBK Altos. Di sana, timnya berhasil mencapai tahap playoff dan menempati posisi ketiga, namun mereka tidak mampu mengalahkan rintangan yang datang dari Pink Spiders.
Pyo Seung-ju adalah peserta semifinal Olimpiade Tokyo 2020 yang bertugas sebagai outside hitter untuk tim nasionalnya.
Setelah berakhirnya musim lalu, dia memutuskan untuk meninggalkan IBK Altos sebagais eorang pemain kompensasi FA (agen bebas), Lee So-young kemudian bergabung dengan tim Red Sparks.
Pyo yang mengumpulkan 529 angka dengan presentase serangan berhasil sebesar 34,77% serta efisiensi servis sebanyak 36,42% di seluruh 36 pertandingannya saat musim 2022-2023.
Pada tahun 2023-2024, dia meredup dengan total poin mencapai 434, di mana tingkat kemenangannya dari serangan adalah 35,66% serta rata-ratanya untuk menerima servis sebesar 35,16%, semua ini tercatat setelah bermain dalam 35 laga.
Namun, dia masih merupakan pemain yang memberikan dampak signifikan terhadap tim sebagaimana mestinya sebagai bagian dari kelompok utama.
Saat Pyo Seung-ju tidak masuk dalam daftar pemain kompensasi, Coach Ko Hee-jin pun teriak gembira.
Dia menginginkan dirinya bisa tampil sebagai pemain serba bisa di lapangan dan sekaligus menjadi ketua dalam tim.
“Senang kamu hadir. Kamu bukanlah pemain kompensasi FA kita. Namun, kamu merupakan orang yang amat dibutuhkan tim ini,” ujar Ko seperti dikutip Andinesia dari My Daily ketika sedang bercakap-cakap melalui telpon bersama Pyo.
Pyo Seung-ju juga bertemu dengan Ko Hee-jin sebelum musim dimulainya.
“Pelatih menghubungi saya secara langsung dari Indonesia sebelum konferensi pers terkait dengan transfer pemain kompensasi, dan saya sungguh merasa bersyukur,” jelas Pyo
Pelatih selalu yakin dengan kemampuan saya. Saya sangat bersyukur atas kepercayaan itu. Meskipun kadang cemas, namun saya merasa teguh sebab bukan hanya sang pelatih saja yang mendukungi, melainkan jajaran staff pelatihan, para atlet lainnya, serta tim dukungan pula berada di posisi saya.
Pyo Seung-ju meraih 277 angka dari total 33 laga, dengan presentase serangan berhasil sebesar 33,14% serta efisiensi menerima servis sekitar 25,49%.
Skornya merupakan yang terendah sepanjang masa sejak musim 2020-2021 dengan total 267 poin, serta tingkat efisiensi menerima bola ini menjadi yang terburuk semenjak musim 2013-2014 di mana pada saat itu angkanya mencapai 21,21 persen.
Akan tetapi, sang pelatih Ko sangat mengapresiasi Pyo. Dia tidak memandang Pyo semata-mata dari skor yang dicatat.
Saat Vanja Bukilic yang sudah berpindah ke pos outside hitter mulai mengalami kesulitan, dia membantu menjaga ketahanan mentalnya. Bersama dengan kapten Yeum Hye-seon, mereka berdua memimpin para pemain junior dalam tim tersebut.
“Saya sungguh senang dan terus mengucap syukur. Dia membantu kita menggunakan kekuatan kita ketika bertanding,” kata pelatih Ko.
Apakah Pyo Seung-ju, yang bertanding di kejurnya yang pertama setelah 15 tahun, akan mampu tersenyum?
Red Sparks akan menghadapi Pertandingan Pembuka dalam Seri Best-of-Five mereka melawan Pink Spiders di Incheon Samsan World Gymnasium pada tanggal 31 Maret.
Ketika berhadapan dengan para jurnalis sebelum musim dimulai, dia menyatakan komitmennya.
“Pernyataan langsung yang menyebutkan keinginan untuk memenangkan lomba belum pernah saya sampaikan, namun dalam hati saya berharap bisa meraih kemenangan sebelum gantung sepatu,” ungkap Pyo.
Bila aku melaksanakan tugas dengan damai, menurutku akan bisa meraih posisi tinggi.
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar