Waspada Kembali: Gunung Semeru Meletus, Asap Naik Hingga 1.000 Meter
- calendar_month Kam, 17 Apr 2025
- visibility 31
- comment 0 komentar

–
LUMAJANG
–
Gunung Semeru
Terletak di batas antara Kabupaten Lumajang dan Malang, Jawa Timur, gunung dengan ketinggian 3.676 meter dari permukaan laut meledak lagi pada hari Rabu (16/4) pagi. Letusan Gunung Semeru ini disertai oleh erosi api yang mencapai tinggi 1.000 meter lebih tinggi dari puncaknya.
“Terjadi
erupsi Gunung Semeru
Hari ini pada pukul 07:28 Waktu Indonesia Bagian Timur (WIB), ketinggian kolom erupsi mencapai sekitar 1.000 meter dari puncak gunung atau setara dengan 4.676 meter di atas permukaan laut, demikian dilaporkan oleh petugas Pos Observasi Gunung Semeru, Sigit Rian Alfian melalui catatan tertulis yang diperoleh di Lumajang.
Dia menyebutkan bahwa kolom abu yang diamati memiliki warna putih sampai kelabu, dengan ketebalan yang semakin meningkat menuju utara dan timur. Letusan itu direkam oleh seismografi dengan amplitudo puncak mencapai 22 mm dan durasi selama 123 detik.
Menurut laporan dari pejabat setempat, gunung tertinggi di Pulau Jawa telah meletus sebanyak lima kali pada tanggal 16 April 2025. Letusan pertama berlangsung pukul 00:54 WIB, disusul oleh letusan kedua pukul 01:55 WIB, yang ketiga pukul 05:11 WIB, keempat pukul 05:57 WIB, dan terakhir pukul 07:28 WIB.
Tinggi dari kolom letusan selama erupsinya beragam, berkisar antara 500 sampai dengan 1.000 meter lebih tinggi daripada puncak gunung tersebut, sementara itu penyebaran debunya bergantung pada arah angin yaitu menuju baratdaya, utara, serta timuran.
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBA) telah mengeluarkan beberapa saran berkaitan dengan kondisi Gunung Semeru yang tetap dalam tingkat kewaspadaan atau skala II.
Warga dilarang melaksanakan kegiatan apapun di area selatan-timur yang berada sepanjang Besuk Kobokan hingga jarak delapan kilometer dari puncak (titik pusat letusan).
Selanjutnya, di area tersebut, komunitas dilarang untuk menjalankan kegiatan apapun dalam radius 500 meter dari bibir Sungai Besuk Kobokan, hal ini disebabkan adanya risiko terseret oleh ekspansi awan panas serta arus lumpur hangat yang bisa mencapai jauh sampai 13 kilometer dari puncak gunung.
“Masyarakat dilarang untuk melakukan aktivitas di area seluas tiga kilometer dari kawah atau puncak Gunung Semeru karena risiko tinggi terkena hujaman batu api yang dilemparkan,” jelasnya.
Masyarakat harus waspada terhadap kemungkinan adanya awan panas, jatuhan material lava, dan banjir lumpur yang dapat melanda daerah-daerah di tepi Sungai dan lembah yang sumbernya berasal dari Puncak Gunung Semeru, khususnya wilayah-wilayah seperti Besuk Kobokan, Besuk Bang, Besuk Kembar, dan Besuk Sat. Selain itu, diperlukan antisipasi untuk menghindari bahaya lahar dingin yang bisa terjadi di beberapa kali cabang sungai kecil yang menjadi bagian dari sistem Sungai Kobokan.
(antara/jpnn)
- Penulis: andinesia
Saat ini belum ada komentar